Marak Demonstrasi, Bupati Gowa Pilih Temui Tokoh Pemuda-Mahasiswa

DIALOG--- Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang berdialog dengan perwakilan pemuda dan mahasiswa di Kedai Almaidah, Sabtu (30/8/2025). --
DISWAY,GOWA----Aksi demonstrasi yang berujung anarkis dalam beberapa hari terakhir di sejumlah kota di Tanah Air jadi atensi Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang.
Untuk mengantisipasi aksi serupa di Gowa, Bupati Husniah pun memilih menemui tokoh pemuda dan mahasiswa. Bupati perempuan pertama Kabupaten Gowa itu melakukan pertemuan dengan perwakilan pemuda dan mahasiswa di Kedai Almaidah, Sungguminasa, Sabtu (30/8).
Bupati Talenrang mengisiasi pertemuan ini untuk menghindari terjadinya aksi anarkis seperti yang terjadi di kota-kota lain beberapa hari terakhir. Melalui kesempatan tersebut, iamenegaskan pentingnya menjaga suasana kondusif di Kabupaten Gowa demi keberlangsungan pembangunan dan kehidupan sosial masyarakat yang aman.
"Saya menerima sejumlah perwakilan mahasiswa dan pemuda untuk datang berdialog mengenai situasi terkini. Pertemuan ini menjadi wadah mendengarkan aspirasi generasi muda sekaligus meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga Gowa tetap damai dan aman," tutur Talenrang.
Ia menyampaikan bahwa aksi protes adalah bagian dari dinamika demokrasi, namun harus dilakukan secara tertib dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas. Ia menekankan bahwa Kabupaten Gowa memiliki tradisi gotong royong dan budaya sipakatau yang harus terus dijaga agar tidak ternodai oleh tindakan anarkis.
“Perbedaan pendapat itu wajar, tapi mari kita jaga cara menyampaikannya agar tidak melukai satu sama lain. Karena kita memegang prinsip yang sama. Mannamo ronrong linoa, gesara' butta maraeng. Tau Gowayya Siama'-ama' tonji. A'bulo sibatang, accera' sitongka-tongka,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengajak mahasiswa dan pemuda sebagai agen perubahan dan mitra kritis pemerintah untuk memberi contoh positif dalam menyuarakan gagasan. Menurutnya, ruang diskusi selalu terbuka lebar, baik melalui forum resmi pemerintahan maupun melalui kegiatan kolaboratif yang bisa dirancang bersama.
“Mahasiswa dan pemuda adalah mitra strategis dan kritis pemerintah. Suara dan ide-ide mereka sangat dibutuhkan, tapi harus disampaikan dengan cara yang bermartabat. Hindari provokasi,” katanya.
Bupati perempuan yang baru saja meraih gelar doktor Ilmu Manajemen UMI itu juga menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan menutup mata terhadap kritik dan masukan. Namun, ia berharap setiap perbedaan pandangan dapat dikelola dengan komunikasi yang sehat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas.
“Gowa adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan tindakan yang merugikan justru memecah persatuan yang sudah terbangun. Assamaturu'ki ngaseng,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa dan pemuda juga menyampaikan aspirasi mereka, mulai dari isu sosial, pendidikan, hingga kebutuhan ruang-ruang dialog yang lebih sering dilakukan. Bupati menyambut baik usulan tersebut dan berkomitmen untuk menindaklanjutinya bersama perangkat daerah terkait.
Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas keresahan yang ditimbulkan akibat peristiwa yang telah menelan korbanndi Jakarta dan Makassar. Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian akan berupaya maksimal menjaga ketertiban dan memastikan situasi di Kabupaten Gowa tetap kondusif.
“Kami memahami keresahan masyarakat. Atas nama kepolisian, saya menyampaikan permohonan maaf apabila ada hal-hal yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Kami hadir di sini bukan hanya sebagai pengayom hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat Gowa,” ujar Kapolres.
Ia menambahkan bahwa Polres Gowa akan terus meningkatkan pendekatan persuasif dan dialogis, terutama kepada kalangan pemuda dan mahasiswa. Menurutnya, komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencegah potensi konflik dan menciptakan suasana yang aman.
Sumber: