Pemkot Makassar

Rapat Maraton, Banggar DPRD Sulsel Bahas APBD Hingga Larut Malam

Rapat Maraton, Banggar DPRD Sulsel Bahas APBD Hingga Larut Malam

--

DISWAY SULSEL  – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat maraton bersama mitra Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga larut malam, Selasa (9/9/2025). 

Rapat yang dimulai sejak pukul 10.00 WITA itu masih berlangsung hingga pukul 22.30 WITA di ruang rapat Kantor Dinas Bina Marga dan Konstruksi.

Rapat dipimpin langsung Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi, didampingi Wakil Ketua DPRD Andi Fauzi Wawo dan Supriadi Arif. Agenda pembahasan yakni Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025, usai sebelumnya disepakati dalam rapat paripurna.

Andi Rachmatika Dewi menegaskan, meski kondisi gedung DPRD Sulsel masih terdampak kebakaran, semangat pimpinan dan anggota dewan tidak surut untuk menuntaskan pembahasan anggaran.

 “Kami rapat maraton hari ini dengan mitra Komisi E dan Komisi B hingga larut malam. Ini harus segera dituntaskan agar bisa disahkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan Badan Musyawarah,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Banggar DPRD Sulsel, Mizar Roem, menyampaikan bahwa pembahasan kali ini difokuskan pada sektor kesehatan serta pertanian dan pangan. Ia menekankan pentingnya APBD Perubahan diarahkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat.

 “Kami hadirkan mitra Komisi E dari rumah sakit untuk memaparkan target dan permasalahan, mulai dari ketersediaan obat-obatan hingga alat kesehatan. Tujuannya memastikan masyarakat tidak kekurangan obat saat berobat,” jelasnya.

Selain itu, Banggar juga menyoroti penurunan target pendapatan sejumlah rumah sakit. Mizar menegaskan agar rumah sakit provinsi meningkatkan kinerjanya karena DPRD telah memberikan dukungan penuh.

“Ada beberapa rumah sakit yang justru menurunkan target pendapatan. Seharusnya mereka bisa meningkatkan, ini menjadi poin penting,” tegasnya.

Untuk mitra Komisi B, Mizar menekankan perlunya peningkatan anggaran bantuan di sektor pertanian dan kelautan, mengingat mayoritas masyarakat Sulsel berprofesi sebagai petani dan nelayan.

 “Program hibah untuk masyarakat harus ditingkatkan lagi, seperti bantuan bibit padi dan jagung, alat mesin pertanian, kapal nelayan, hingga bibit rumput laut,” pungkasnya.***

Sumber: