Didamaikan Istri IAS, Loyalis Taufan Pawe Tetap Soalkan Dugaan Malapraktik di RS Wahidin

Didamaikan Istri IAS, Loyalis Taufan Pawe Tetap Soalkan Dugaan Malapraktik di RS Wahidin

<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY</strong> - Meskipun keluarga korban bayi yang meninggal dunia diduga malapraktik dilakukan perawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, sudah menempuh jalur damai.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Namun kasus dugaan malapraktik tersebut tetap dipersoalkan oleh Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina yang bermitra dengan Dinas Kesehatan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Pasalnya, walaupun dugaan malapraktik itu dilakukan oleh oknum perawat. Namun Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo dianggap telah melakukan keteledoran dan lalai atas Standar Operasional Prosedur (SOP).</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Apalagi RS Wahidin Sudirohusodo merupakan rumah sakit regional. Serta salah satu pusat kesehatan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov Sulsel) yang terbaik di Sulsel.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sehingga, dianggap sangat tidak rasional jika melakukan sesuatu kesalahan yang fatal hingga menghilangkan nyawa.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Rahman Pina juga tidak bergeming, walaupun kasus dugaan malapraktik ini telah didamaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, yang tak lain istri dari mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS).</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Ditegaskan legislator dari Fraksi Golkar ini, tetap akan mengagendakan untuk menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak - pihak terkait.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sekaligus memanggil Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar, Prof Syafri Kamsul Arif. Rencananya RDP tersebut diagendakan pekan depan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Selain Dirut rumah sakit, Komisi E juga akan menghadirkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel serta Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Minggu depan, mudah mudahan ada waktu lowong. Tapi saya belum lihat jadwal dari bamus. Tapi kalau memungkinkan kita agendakan, Kamis stau Jumat, minggu depan,”kata Ketua Komisi E DPRD Sulsel ini melalui keterangannya, Jumat, 29 Juli 2022.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Menurut loyalis Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe ini, meski pihak rumah sakit dan keluarga dikabarkan telah berdamai. Pihaknya berharap pengungkapan kasus tetap dibuka ke publik.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Upaya damai itu baik. Ini membuktikan bahwa dalam kondisi apapun, selalu ada titik kebersamaan yang harus ditempuh. Tapi publik harus tahu kenapa bisa terjadi. Bagaimana bisa sebuah rumah sakit skala regional bisa seteledor itu. Bagaimana manajemen SOP rumah sakit dijalankan. Apakah cukup dengan menyalahkan perawat? Bagaimana memastikan bahwa ke depan tidak terulang lagi kasus yang sama,” kata mantan legislator DPRD Makassar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Menurut dia, harus ada sikap kesatria dari manajemen rumah sakit kepada publik, bukan hanya keluarga.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Harus dijelaskan secara terbuka, detail kronologis terjadinya salah suntik, penyampaikan permohonan maaf lalu seperti apa standar pelayanan yang dilakukan ke depan agar tak terjadi kesalahan fatal yang sama,” tegasnya.***</p> <!-- /wp:paragraph -->

Sumber: