Cerdaskan Bangsa, Fuxing Gandeng Yayasan Pundarika Buka Cabang Pelatihan Bahasa Mandarin
Presiden Direktur Yayasan Gelora Edukasi Terpadu (GET) Indonesia, Geertje Tan bersama Sekdis Pendidikan kota Makassar Noptiadi Lita, Ketua Yayasan Pendidikan Dharma Bhakti, Felix Dahong dan Direktur Fuxing Paul Kurniawan saat potong tumpeng dalam acara s--
DISWAY, MAKASSAR — Pusat pelatihan bahasa Mandarin Fuxing resmi menggandeng Yayasan Pundarika menjalin kerjasama peningkatan sumber daya manusia lewat bahasa Mandarin. Fuxing telah membuka cabang baru untuk pelatihan Bahasa Mandarin di Yayasan Pundarika yang terdiri dari dua sekolah SD dan SMP yang terletak di Jalan Ince Nurdin, Kota Makassar.
Pembukaan cabang ini sekaligus menandai kerja sama antara Fuxing dan pihak sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya penguasaan bahasa asing bagi siswa.
Kegiatan syukuran yang juga menjadi penanda dimulainya kerja sama sejak 1 Oktober 2025 itu. Kegiatan syukuran di Restoran Bambuden, Sabtu 25 Oktober, dihadiri oleh Presiden Direktur Yayasan Gelora Edukasi Terpadu (GET) Indonesia, Geertje Tan, Ketua Yayasan Pendidikan Dharma Bhakti Felix Dahong, serta tamu undangan dari Tiongkok, Mr. Wayne Wu (吴伟伟). Hadir pula Direktur Fuxing Paul, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar Noptiadi Lita, dan perwakilan orang tua murid.
Geertje Tan mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk mendukung program peningkatan mutu pendidikan, terutama dalam penguasaan bahasa asing.
“Kami ingin bahasa Mandarin menjadi keterampilan baru yang membuka peluang masa depan, terutama di dunia kerja yang semakin global,” ujarnya.
Fuxing berdiri sejak 2022 di Kompleks PDAM Makassar. Meski sempat menghadapi berbagai tantangan, lembaga ini terus berkembang pesat. Dari hanya enam murid pada awal berdiri, kini Fuxing telah memiliki ratusan siswa. Sekitar 40 alumninya bahkan telah bekerja di berbagai perusahaan, termasuk di sektor tambang di Morowali.
“Bahasa Mandarin yang dulu terasa asing kini mulai diminati. Banyak anak daerah belajar dari nol hingga mahir, bahkan mampu bekerja di perusahaan asal Tiongkok,” ujar Paul.
Sumber:
