Pemkot Makassar

Ketua Askab PSSI Gowa Dorong Pemuda Berperan di Era Digital

Ketua Askab PSSI Gowa Dorong Pemuda Berperan di Era Digital

Ketua Askab PSSI Gowa, Yanuar Iswandy.(Foto : Rusli Haisarni/Disway)--

DISWAY,GOWA--- Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang diperingati Selasa (28/10/2025) kembali menjadi momentum penting dalam memperkuat persatuan bangsa. 

Semangat kebersamaan sebuah hal krusial, agar program pembangunan berjalan dengan baik yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Ada banyak harapan pun dilontarkan sejumlah pihak di Hari Sumpah Pemuda tahun ini. Di antaranya Ketua Askab PSSI Gowa, Yanuar Iswandi. Adik Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang ini mendorong pemuda untuk beradaptasi di era digital. 

"Harapan saya pemuda harus mengambil peran di zaman digital pada pelbagai sektor. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pemuda. Seperti di sektor pertanian, peternakan, olahraga dan lainnya," ujar Yanuar kepada awak media di Warkop 36, Jalan Masjid Raya Sungguminasa, Selasa (28/10/2025).

Pria kelahiran Palu, 9 Januari 1981 silam ini menyampaikan, peran pemuda di eras modern sangat dibutuhkan. Terutama dalam mendukung program utama Presiden RI, Prabowo Subianto. Di antaranya program makan bergizi gratis atau MBG, maupun Koperasi Merah Putih (KMP). 

"MBG dan KMP ini merupakan program utama Presiden dalam mencerdaskan anak bangsa serta membangun perekonomian. Efek program ini tentu akan menghidupkan petani karena bahan pokok MBG itu kan dari hasil pertanian, perkebunan dan perikanan.  Begitu juga KMP, tentu menghidupkan petani dan nelayan. Untuk itu, pemuda harus berperan dan berkontribusi disitu," urainya. 

Yanuar menegaskan, tantangan pemuda dulu dan masa sekarang memang jauh berbeda. Di masa lalu, pemuda tak hanya berjuang menenteng senjata. Juga berjuang menghadapi segala keterbatasan, dimana semua pekerjaan dilakukan secara manual. 

"Saya dulu masih menyaksikan alat komunikasi morse. Kebetulan kan ayah itu pegawai Telkom. Jadi kerap saya ikut membantu ayah membaca morse," ungkap Yanuar. 

Ia lalu bercerita tentang perjuangan dirinya menggeluti bisnis nata de coco. Bisnis ini dijalankan Yanuar saat masih kuliah di Fakultas Sosek Pertanian Unhas pada tahun 1999-2002. 

"Lagi-lagi ayah yang mendorong saya menjalani bisnis nata de coco. Sekitar 1,5 tahun saya kelola bisnis ini. Kala itu, tiga pasar menjadi tempat menjual. Yakni, Pasar Sentral Sungguminasa, Pasar Pa'baeng-baeng dengan Pasar Tidung. Alhamdulillah, omzetnya lumayan. Setiap bulan itu saya bisa dapat sampai Rp5 juta," katanya. 

Yanuar juga pernah merasakan dunia jurnalistik di Identitas Unhas. Ia bergabung di media kampus merah itu menjelang wisuda, sebelum akhirnya berlabuh di perbankan. 

"Satu tahun saya di Identitas. Setelah wisuda, saya lalu jeda (nganggur) sebelum akhirnya lulus diterima di BRI," ungkap Yanuar. 

Yanuar mengawali karir di Sinjai. Ada sekitar 12 tahun, Yanuar bertugas di BRI Sinjai sebagai Customer Service dan Supervisor. 

Setelah itu, atas permintaan orang tua, Ia kemudian pindah tugas ke Kabupaten Gowa tepatnya di BRI Cabang Sungguminasa. Meski sempat turun jabatan, namun etos kerja Januar tak goyah. 

Sumber: