Pengelolaan RS Internasional Galesong Takalar Bakal Bekerjasama dengan Swasta
<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY</strong> - Pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) Galesong yang terletak di Aeng Batu-Batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar ditargetkan selesai pada awal Desember 2022.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Rumah sakit bertaraf internasional ini dibiayai melalui dana PEN (pemulihan ekonomi nasional).<br>Dana tersebut digunakan untuk pembangunan fisik gedung dan peralatan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Beberapa gedung penting yang sedang dibangun meliputi IGD, ICU, ruang perawatan utama dan poliklinik.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Peralatan yang diadakan adalah peralatan medis yang jarang dimiliki oleh RS di Sulsel, sehingga diharapkan RSI ini memiliki daya saing tinggi.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Keunggulan lain dari RS Internasional Galesong adalah posisinya di perbatasan tiga daerah yaitu Takalar, Gowa dan Makassar sehingga RS Internasional ini dipastikan akan menjadi pilihan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Kepala Bagian Perekonomian Setda Takalar Muh. Iqbal yang ikut dalam Tim Pemkab meninjau progres pembangunan RS ini menyatakan akan mengusulkan kepada Bupati Takalar, Syamsari Kitta, agar Pemkab bekerjasama dengan swasta dalam pengoperasian RS ini.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Bagian perekonomian ditugasi untuk mengelola BLUD dan BUMD, dan pengelolaan RS Internasional ini pun akan masuk dalam ranah kewenangan kami. Kalau RSI diharapkan berjalan secara efektif dan efisien, menghasilkan PAD maka sebaiknya Pemkab bekerjasama swasta," K<br>kata Iqbal, Senin, (12/9).</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Manajemen swasta, lanjut Kabag Ekonomi biasanya bekerja cepat dan menghasilkan pelayanan prima. Dengan skema kerjasama swasta ini maka Pemkab tidak lagi terbebani dengan biaya tambahan yang nilainya cukup besar, pihak swastanya diharapkan berinvestasi untuk pengoperasian RSI ini. </p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Kita masih butuh anggaran yang cukup besar untuk mengoperasikan RSI ini diantaranya untuk menyediakan meubeler dan kelengkapan ruangan lainnya, penyediaan obat dan barang habis pakai lainnya serta gaji karyawan," urai Iqbal.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Kerjasama swasta dalam pengoperasian RSI ini bukan untuk menghilangkan misi kemanuasian dalam pembangunan RS, namun semata-mata untuk menghasilkan pelayanan prima.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Saya optimis, masyarakat dengan sendirinya memilih RSI ini untuk berobat jika pelayanannya sangat memuaskan apalagi layanan spesialisnya jarang dimiliki oleh RS lain di Sulsel," ujar Iqbal.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Rencana pengelolaan RSI bekerjasama swasta ini selanjutnya akan dibicarakan dalam rapat dengan DPRD Takalar terutama pada saat pembahasan APBD pokok 2023 yang kemungkinan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022.***</p> <!-- /wp:paragraph -->
Sumber: