Bocah Penderita Pembengkakan Perut di Sinjai Butuh Uluran Tangan

Bocah Penderita Pembengkakan Perut di Sinjai Butuh Uluran Tangan

<!-- wp:paragraph --> <p>diswaysulsel.com, SINJAI -- Syahrul Burhan berharap uluran tangan untuk pengobatan dirinya. Bocah berusia 14 tahun asal Dusun Lappacilama, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai itu menderita pembengkakan perut.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Burhan, orang tua Syahrul mengatakan bahwa beberapa bulan lalu anaknya mengalami masalah di perut.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Saat itu, aktivitasnya ke sekolah mulai tersendat, karena hari makin hari perut terus membesar disertai sesak nafas.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Untuk itu, anak saya Syahrul saya bawa ke dokter praktek di sinjai. Namun Dokter menyarankan agar dibawa ke rumah sakit sinjai," katanya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Lanjut Burhan mengatakan, hasil diagnosa Dokter pun keluar. Dan oleh dokter yang menangani Syahrul agar dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sebab butuh penanganan lebih lanjut karena peralatan medis di RSUD Sinjai belum memadai untuk penyakit yang diderita anak saya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Meski Syahrul menggunakan BPJS Kesehatan tanggungan Pemkab Sinjai, namun tetap dianggap berat oleh Burhan jika dirujuk di RSU di Kota Makassar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Sebab terkendala dengan biaya hidup sehari-hari. Apalagi Syahrul masih memiliki adik kecil," ungkapnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Saya terkendala biaya hidup pak. Untuk merawat Syahrul ke RSU di Makassar itu berat buat saya karena tak punya biaya hari-hari," ujarnya, Selasa (13/9/2022).</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Apalagi, kata Burhan bahwa dirinya tidak punya pekerjaan tetap. Dia hanya sebagai tukan muazin di musallah di dekat rumahnya. Sisanya bergantung pada kerabat lainnya selama ini setelah sang istrinya meninggal dunia.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Karena tak sanggup membiayai, saya memilih membawa anak saya pulang di rumah pada awal Agustus lalu. Sementara, hari demi hari perut anak saya ini semakin membesar," ungkap Burhan menceritakan kondisi anaknya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sementara itu, jaringan Relawan Sosial Mandiri (RSM) yang dikoordinatori oleh Andika Mappasomba harus turun tangan bersama tim kerabat Syahrul.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Mereka mulai menggalang donasi melalui media sosial di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Sebagai manusia kita memiliki panggilan sosial untuk menyelamatkan bocah Syahrul," kata Andika.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Donasi dari para dermawan dikelola langsung oleh keluarga Syahrul bernama Sunarti.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Nomor rekening yang disediakan melalui Bank BNI 1301131399 atas nama Sakinah dengan nomor WA 08224614840," pungkasnya.<br>**</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p></p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Penulis: Andi Irfan</p> <!-- /wp:paragraph -->

Sumber: