Bakal ke Makassar, Lima Menteri Akan Bahas Hak Kekayaan Intelektual

Bakal ke Makassar, Lima Menteri Akan Bahas Hak Kekayaan Intelektual

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum-HAM) Yasonna Laoly dipastikan berkunjung ke Makassar, pekan depan. Di Kota Daeng, Menteri Yasonna bakal menghadiri sejumlah kegiatan, yang berkaitan tentang Hak Kekayaan Intelektual. Antara lain, DJKI Mengajar, 'Yasonna Mendengar', dan Roving Seminar Kekayaan Intelektual Sulsel. Sesuai jadwal, kegiatan tersebut bakal berlangsung selama tiga hari, mulai 28-30 September mendatang. Selain Yasonna, dijadwalkan hadir pula di Makassar Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menkop-UKM Teten Masduki, serta Menparekraf Sandiaga Uno. Menyambut event akbar tersebut, Pemprov Sulsel bersama Kanwil Kemenkum-HAM Sulsel sontak menggelar rakor, kemudian membentuk panitia pelaksana. Hadir dalam rakor yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenkum-HAM Sulsel, pada Senin 19 September 2022, antara lain Sekdaprov Sulsel Abdul Hayat Gani, Kakanwil Kemenkum-HAM Sulsel Liberti Sitinjak, serta sejumlah pejabat lingkup Kanwil Kemenkum-HAM Sulsel, Pemprov Sulsel, serta Pemkot Makassar. Sekdaprov Abdul Hayat kepada awak media mengatakan, pihak Pemprov Sulsel bakal mendukung penuh kegiatan akbar tersebut. Tak tanggung-tanggung, Sekdaprov Abdul Hayat didapuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana. "Agenda besarnya ini menurut saya adalah, bagaimana memberikan edukasi massal di Sulsel. Mendatangkan lima menteri tidak gampang," ucapnya usai rakor. Menurut Sekdaprov Abdul Hayat, kegiatan 'Yasonna Mendegar' ini sangat penting. Dimana Menteri Yasonna datang untuk mendengar langsung keluhan terkait Hak Kekayaan Intelektual di Sulsel. "Karena ini berhubungan dengan hak asasi manusia. Kalau semua orang tau hak asasi manusia seperti apa, tentu itu menjaga supaya tidak terjadi miskomunikasi," tukasnya. Rakor ini, lanjut mantan pejabat Kemensos RI ini, yaitu bertujuan untuk mempersiapkan pelayanan terbaik kepada kelima menteri tersebut. "Karena cuma lima provinsi yang diberikan kesempatan seperti ini. Nah, Saya kira momen ini tidak bisa dilewatkan begitu saja," ucapnya. Sementara itu, Kakanwil Kemenkum-HAM Sulsel Liberti Sitinjak menyatakan, pihaknya selaku leading sector dalam pada kegiatan tersebut mulai bergerak melakukan persiapan, salah satunya dengan memprakarsai Rakor. "Kita persiapakan ini kerjasama dengan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan itu, misalnya (dinas) pariwisata, perindustrian, pendidikan, dan lain-lain," ungkapnya. Menurut Liberti, kegiatan 'Yasonna Mendengar' adalah salah satu upaya Menkum-HAM, untuk menyerap problem dan hambatan dalam mendorong peningkatan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual di tiap daerah. "Makanya di dalam konteks acara itu, apa yang disebut pak menteri (Yasonna Laoly) belanja masalah tentang kekayaan intelektual, apa sih masalah yang dihadapi publik. Supaya pak menteri langsung dengar," ujarnya. Peran penting Menteri Yasonna Laoly dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdan Pomanto, kata Liberti, akan menjadi 'primadona' dalam acara tersebut. "Wali Kota Makassar dan pak menteri (Yasonna Laoly), yang langsung mendengar apa problemnya. Supaya nanti ini betul-betul bisa ditampung, menjadi sebuah arah pembuatan kebijakan kedepan. Di bidang apa problem kekayaan intelektual yang dihadapi publik di Makassar, bahkan Sulsel pada umumnya. Inilah yang jadi harapan," sebutnya. Selain itu, Menkum-HAM Yasonna juga dijadwalkan akan mengajar tentang Kekayaan Intelektual. Sebagaimana di Kemenkum-HAM RI, beber Liberti, sudah punya program 'DJKI Mengajar', serta telah memiliki tenaga pengajar Kekayaan Intelektual. "Karena bagaimanapun hak kekayaan intelektual ini harus betul-betul kita kampanyekan, supaya kreativitas dari masyarakat Sulsel betul-betul kita motivasi untuk bangkit, karena karya-karya itu akan dijamin," tukasnya. ** Penulis: Rivansky Pangau &nbsp;

Sumber: