Penjual HP di Bone Ancam Polisikan Eks Karyawan Vivo
<strong>diswaysulsel.com, BONE</strong> -- Eks Karyawan Vivo di Bone berinisial DD bakal dipolisikan oleh beberapa penjual handphone (HP). Lantaran diduga melakukan penggelapan orderan telepon seluler. Owner Pondok HP, Aswar mengaku mengalami kerugian hingga belasan juta akibat ulah DD yang bertugas sebagai sales Vivo. Pemilik toko HP yang berlokasi di Jalan Durian Bone itu menduga, DD memanipulasi pengiriman orderan HP sehingga tidak sampai ke pemesannya. "Kejadiannya sebenarnya sudah lama, yakni sudah setahun lebih. Dan itu sudah kami laporkan ke kantor pusatnya Vivo hingga si pelaku itu dipecat," ungkap Aswar. Ia pun menyampaikan, beberapa korban akibat ulah DD sudah mengupayakan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. Awalnya, kata Aswar, si pelaku menyatakan bersedia untuk mengganti kerugian dengan cara menyicil. "Namun hingga capai setahun ini, pelaku tidak menepati kesepakatan tersebut dan bahkan terkesan selalu menghindar " jelasnya. Bahkan, setiap didatangi untuk dimintai pertanggungjawaban, aku Aswar, DD selalu saja menantang para korban untuk melaporkan perbuatannya ke polisi. "Sehingga beberapa owner sepakat untuk melaporkan DD," ujarnya. Beberapa Owner, sepakat untuk melaporkan DD dengan menyiapkan beberapa bukti penggelapan dan penyelewengan serta modus DD dalam mengelabui para owner HP di kabupaten Bone. "Dulu, jika digabungkan semua kerugian oleh ulah DD dari beberapa owner HP di Bone tidak menutup kemungkinan capai ratusan juta, tetapi kemungkinan ada beberapa owner lainnya yang sudah berkurang, karena ada owner yang mengambil motor DD untuk dijadikan Jaminan pembayaran jadi untuk sementara kami sepakat untuk melaporkan untuk memberikan efek jera, selain itu kami juga menghindari hal-hal yang tidak kami inginkan dikarenakan si pelaku ini tidak menunjukkan sikap yang baik jika kami datangi," beber Aswar. Sementara itu beberapa bocoran nilai kerugian akibat dugaan penggelapan yang dilakukan oleh DD yakni, Jaltur celuler sekitar Rp2,090.000, Aneka Cell Rp9.000.000, Pondok hp Rp12,690.000 serta Majeppui Cell Rp15,160.000. Diyakini, masih ada beberapa owner HP lainnya di Bone yang diperlakukan sama oleh DD. Menurut mantan atasan DD, A Irfan M, dugaan penggelapan itu sudah lama diketahui dan dilaporkan ke pusat Vivo. Bahkan sudah memberikan kebijakan kepada DD untuk bisa mempertanggungjawabkan dan memfasilitasi soal ganti rugi atas penggelapan hasil orderan beberapa owner HP. Namun DD malah terkesan menghindar. Irfan pun akan membantu para korban untuk menyiapkan semua bukti dugaan penggelapan yang dilakukan oleh DD dan bahkan siap untuk dijadikan saksi jika suatu saat diminta untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. (*)
Sumber: