Siapkan Digitalisasi Pembayaran, BRI Minta UMKM Berinovasi
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> -- BRI Regional Makassar tengah mengupayakan kemudahan transaksi. Di antaranya, digitalisasi pembayaran. Bekerja sama dengan Perumda Pasar Karya, Regional CEO BRI Makassar, Rahman Arif mengatakan, pemberdayaan pembayaran digital QRIS itu bakal membantu banyak para UMKM di pasar tradisional. "UMKM harus berinovasi agar berkontribusi positif untuk perekonomian kita. Nah, ini ada 18 pasar induk dan tujuh pasar darurat yang akan kita berdayakan biar lebih pede dalam perubahan," kata dia. Diketahui, BRI Regional Makassar telah membangun komitmen bersama Perumda Pasar Karya dengan melakukan penandatangan kerja sama mendukung akselerasi di pasar Pabaeng-baeng. Kamis (20/10/2022). Penandatanganannya cukup unik, di atas jembatan kayu penghubung antara Pasar Pabaeng-baeng Barat dan Timur. Disaksikan oleh seluruh pengunjung pasar serta para pedagang yang ada di sekitar inspeksi kanal Jl Sultan Alauddin, Makassar tersebut. Setidaknya, sudah ada 5.400 pedagang yang mendaftar dan menggunakan QRIS. Untuk wilayah Pasar Pabaeng-baeng saja sudah ada 350 pengguna. "Kami memang akan menjadikan model di Makassar ini sebagai percontohan di daerah lainnya. Seperti kita ketahui, di Pabaeng-baeng saja sudah ada 350 pengguna," jelas Rahman. "Berkat bantuan direktur utama PD Pasar, ini pertama kali di Indonesia, kami meminta beliau untuk dijadikan agen BRILink. Dengan begini kita sama-sama butuh. Sehingga meningkatkan penggunaan QRIS," imbuh dia. Sementara Direktur Utama Perumda Pasar Karya, Ichsan Abduh Husein menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak BRI Regional Makassar atas dukungan yang diberikan dalam meningkatkan sistem pengelolaan berbasis digital di Pasar Pabaeng-baeng. "Inilah yang kita harapkan, dan inilah juga harapan dari pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota kita, bagaimana agar bisa kembangkan pasar lokal agar tidak kalah dengan pasar online maupun pasar modern," terangnya. Pada kesempatan itu, Iccang -sapaan akrab Ichsan Abduh Hussein mengatakan pihaknya juga telah melakukan studi banding di Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta. Lewat studi banding tersebut, salah satu hasilnya memang perlu meningkatkan sistem pengelolaan dan sistem transaksi digital. Ichsan membeberkan, pihaknya berusaha agar masyarakat mau kembali berbelanja di pasar tradisional. Sebab, banyak orang yang menggantung hidupnya di pasar. "Kami akan terus berinovasi agar transaksi ekonomi terus meningkat, utamanya setelah masa pandemi. Mulai sekarang harus reborn," bebernya. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bimbingan dan bantuan kepada para pedagang utamnya yang belum paham terkait manfaat dan penggunaan QRIS. "Mungkin sekarang belum tahu apa manfaat dan kegunaannya, ini faktor kebiasaan saja, ini pola pikir akan kita mau ubah supaya mereka tidak kalah dengan transaksi online. Ini adalah tantangan," pungkasnya. Turut hadir dalam giat penandatanganan kerja sama tersebut, GM. Hervi Novelsya, Branch Manager BRI Makassar Somba Opu dan Direktur/Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko serta jajaran Direksi Perumda Pasar, Dewan Pengawas serta Para Kepala Pasar. (*)
Sumber: