KPU Makassar Terus Dipusingkan Anggota Parpol Palsu
![KPU Makassar Terus Dipusingkan Anggota Parpol Palsu](https://sulsel.disway.id/uploads/12/verifikasi-parpol.png)
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> -- <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Pemilihan_Umum_Republik_Indonesia">Komisi Pemilihan Umum</a> (KPU) Makassar masih fokus menjalankan verifikasi faktual (Verfak). Mesti tuntas pada 7 Desember 2022, verfak untuk calon parpol untuk Pemilu 2024 itu hingga kini masuk tahap perbaikan. Rupanya, KPU Makassar masih menemukan anggota partai politik (Parpol) palsu. Hal itu terpantau melalui Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Anggota KPU Makassar, Gunawan Mashar menuturkan, pihaknya masih kerap menemukan hal itu. KPU juga mewajibkan anggota palsu di parpol tertentu yang menyangkal itu untuk mengisi surat penyataan. "Nyaris tiap hari kita temukan (dugaan anggota palsu dalam parpol). Ada pasti yang menyangkal. Jadi Kalau dia menyangkal sebagai anggota partai politik, kita menyuruh isi form (surat pernyataan)," ujar Gunawan. "Nanti TMS (Tidak Memenuhi Syarat) di situ, karena bukan anggota partai politik," imbuh dia. Menurut Gunawan, jika ditemukan anggota parpol yang mengelak kemudian enggan mengisi form surat pernyataan, pihaknya menganggap telah memenuhi syarat (MS). Untuk mendapatkan informasi lebih terperinci soal anggota parpol bermasalah itu, kata Gunawan, itu sudah masuk ranah KPU RI. "Kami ini hanya melakukan verifikasi faktual saja," jelasnya. Sementara itu Ketua Exco Partai Buruh Sulsel, Akhmad Rianto optimis pihaknya akan menyelesaikan persyaratan verfak tahap perbaikan tersebut. "Proses perbaikan untuk verifikasi faktual oleh KPU, insyaallah Partai Buruh akan memenuhi persyaratan," katanya bernada optimis. (*) Hanya saja Akhmad mengeluhkan terkait Verfak tersebut, seharusnya dalam melakukan verifikasi KPU memberikan data kepada parpol bahwa siapa orang - orang yang diutus melakukan verifikasi. Serta dalam tahap Verfak itu, kata dia, waktunya cukup mepet dan KPU meminta setiap kader parpol untuk mendatangkan anggotanya di sekretariat. Menurutnya, itu sebuah kendala "Contoh kader kami di Luwu, dia harus menempuh perjalanan berjam-jam menjemput orang, kemudian di bawah ke kantor partai. Ini adalah pengerjaan berat," keluhnya. (*) Penulis: Akbar NQ
Sumber: