Manajemen Bandara Arung Palakka Didesak Klarifikasi Soal Pengusiran Wartawan

Manajemen Bandara Arung Palakka Didesak Klarifikasi Soal Pengusiran Wartawan

<strong>diswaysulsel.com, BONE</strong> -- Baru saja melakukan pengoperasian dan penerbangan perdana, manajemen Bandara Arung Palakka Bone mendapat kecaman. Lantaran menghalangi para wartawan yang bermaksud menjalankan tugas peliputan. Sejumlah wartawan tersebut menyayangkan ulah oknum petugas yang terkesan arogan dan kurang kooperatif tehadap kerja para awak jurnalis yang bermaksud meliput di bandara yang berada di Desa Mappolo Ulaweng, <a href="https://www.bkpsdm.bone.go.id/2018/04/16/kecamatan-awangpone/">Kecamatan Awangpone</a> itu. Para wartawan dari beberapa perusahaan media yang tergabung dalam wadah Wartawan Independen Bone (<a href="https://diswaysulsel.com/wib-ungkap-pad-bone-tidak-maksimal/">WIB</a>) dan Jurnalis Online Indonesia ( Join) itu pun meminta kepada pimpinan di kementerian Perhubungan Bone menindak tegas petugasnya yang menghalang-halangi tugas wartawan. "Kami sangat kecewa dan menyangkan dengan sikap petugas Bandara yang tidak kooperatif dengan tugas kami sebagai jurnalis," ungkap Ketua WIB, Eka. Menurut dia, kedatangannya dengan sejumlah wartawan di Bandara Arung Palakka meliput penerbangan perdana dan rute baru itu sekaligus untuk mengikuti agenda Pemkab Bone. "Dua hal yang harus mereka (manajemen Bandara Arung Palakka) pahami, selain sebagai pekerjaan media kami ini juga adalah warga Bone yang merasa bangga dengan beroperasinya kembali bandara yang lima tahun ini mati suri," ujar Eka. "Kami media diundang atau tidak diundang sebagai jurnalis tentunya kami akan datang. Karena itulah kewajiban kami," imbuhnya. <h4>Petugas Terkesan Menyembunyikan Sesuatu</h4> Para awak jurnalis itu juga mempertanyaan ulah petugas yang seakan tertutup ataupun menyembunyikan sesuatu. "Kenapakah takut sekali kami liput acara ini," lanjut Eka. Oknum petugas bernama Aidhil selaku humas Bandara Arung Palakka menurut sejumlah wartawan terkesan menghalangi tugas peliputan. Ketua Join Bone, Andi Trisna mengungkapkan, awalnya oknum petugas tersebut meminta untuk menunjukkan surat tugas para wartawan. Namun tanpa koordinasi lebih lanjut, ia membatasi para peliput. Dalihnya, undangan dari Pemkab Bone terlalu banyak. "Bahkan dengan arogansinya menyampaikan di depan beberapa wartawan yang bertanya bahwa bandara tidak pernah mengundang media dan bandara juga katanya tidak butuh kerja sama media," ungkap Andi Trisna Mewakli rekan-rekannya sesama wartawan, Andi Trisna merasa oknum petugas tersebut berlaku tidak adil dan memperlakukan mereka di depan orang banyak. "Karena ini menimbulkan opini negatif tentang keberadaan kami," jelas dia. Beberpa pihak pun menyesalkan sikap dari beberapa petugas Bandara Arung Palakka Bone. Mereka menganggap, perlaku tersebut sudah menyalahi UU Nomor 40/1999 tentang Pers. "Pengelola bandara harus melakukan klarifikasi atas sikap petugas bandara. Yang dengan sengaja melakukan pelecehan terhadap tugas jurnalistik wartawan," tegas seorang wartawan senior di Bone, Budiman. (*) Penulis: Subaer

Sumber: