Anies Dijadikan ‘Pemanis’ NasDem Sulsel

Anies Dijadikan ‘Pemanis’ NasDem Sulsel

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> -- Partai NasDem terus bergerak buat Anies Baswedan. Dengan menggencarkan sosialisasi bakal calon presiden (Bacapres) usungannya itu. Bahkan <a href="https://diswaysulsel.com/ahmad-ali-minta-kader-nasdem-segera-sosialisasikan-anies-baswedan/">Partai NasDem</a> memprakarsai setiap kegiatan Anies Baswedan menyapa masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia. Begitu pula saat menyambangi Makassar. Baru-baru ini Partai NasDem kembali menjadi promotor kegiatan Anies Baswedan ketika menemui ribuan relawan, simpatisan dan masyarakat umum yang berlangsung di Celebes Convention Center, Makassar, Sabtu, (10/12/22). Kegiatan ini sejumlah elite dari partai besutan Surya Paloh tersebut turut hadir. Di antaranya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bersama Ketua DPW NasDem Sulsel <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rusdi_Masse_Mappasessu">Rusdi Masse Mappasesu</a>. Tak hanya itu, partai NasDem juga menggelar kegiatan Anies Baswedan yang menyapa masyarakat serangkaian gerak jalan santai di Kabupaten Pangkep, Minggu, (11/12/22). Juga menyiapkan beraneka rgam hadiah guna menggairahkan masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Di sela kunjungannya ke Makassar, Anies juga menyempatkan waktu menemui sejumlah anggota partai politik lain bakal calon pengusungnya di Pilpres 2024. Antaranya Ketua Demokrat Sulsel Ni'matullah Erbe dan Ketua PKS Sulsel, Amri Arsyid. <h3>Koalisi Perubahan</h3> Hanya saja, ada pihak menyebut kegiatan Anies Baswedan di Makassar, Partai Demokrat dan PKS sebagai bagian dari 'Koalisi Perubahan' pengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres tidak terlibat. Alasannya, Demokrat dan PKS belum secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan. Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto menilai, gerakan Partai NasDem mendatangkan Anies Baswedan menemui relawan, simpatisan dan masyarakat umum merupakan bagian dari strategi menghadapi Pileg 2024 dalam menarik simpati pemilih. Sebab, jika kegiatan Anies Baswedan menemui masyarakat bersama NasDem, Demokrat dan PKS, hanya menguntungkan figur capres. Tetapi tidak berdampak signifikan terhadap partai politik. "Kalau secara bersama hanya memberikan keuntungan kepada calon presiden. Tapi bisa lebih menguntungkan kalau kegiatan Partai kemudian mendatangkan Anies Baswedan," ucap Ali. "Konteks koalisi hanya dilakukan dalam Pilpres, tapi kemudian calon Presiden bisa dimanfaatkan kegiatan - kegiatan partai dengan tujuan meningkatkan popularitas dan elektabilitas partai," sambungnya. <h3>Dongkrak Elektabilitas</h3> Menurut Dosen Fisip Unhas itu, sosok Anies Baswedan cukup berpengaruh untuk mendongkrak elektabilitas di Sulawesi Selatan. Apalagi pemilih Anies cukup besar. Indikatornya, pada Pilpres 2019, pemilih Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mencapai 70 persen di Sulsel. Namun ketika Prabowo merapat ke pemerintahan Presiden Jokowi, para pemilih tersebut beralih ke mantan Menteri Pendidika itu, dan membangun simpul relawan. "Saya rasa itu jelas, bahwa kegiatan ini untuk memberi efek positif elektoral kepada NasDem karena kita tahu pemilih Anies cukup besar. Popularitas Anies tentu akan dimanfaatkan Partai Nasdem untuk mendapatkan keuntungan elektoral," ucapnya. Maka dari itu, bisa saja Partai Demokrat dan PKS mengikuti langkah Partai NasDem sekarang. Apalagi kedua partai tersebut merupakan oposisi dari pemerintahan Presiden Jokowi. "Dan saya rasa juga akan diikuti partai lain, entah itu Partai Demokrat dan PKS untuk mendatangkan Anies Baswedan. Sosok seperti Anies akan memberikan efek elektoral jika diasosiasikan dengan partai," tukasnya. <h3>Jaga Ritme</h3> Sementara Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia Nursandy Syam, menilai safari politik Anies Baswedan lebih kepada untuk menjaga ritme dan resonansi politik di ruang percakapan publik. Hal itu juga bisa memberi keuntungan bagi NasDem. Khususnya untuk meraup dukungan dari pemilih Anies. Dengan beberapa catatan, kata Nursandy, kegiatan Anies di Makassar tergantung cara partai NasDem mengelola dan mengasosiasikan capres terhadap identitas partainya. Serta tidak mengejar 'efek ekor jas' dari Anies. Mesti fokus terhadap yang sifatnya pragmatis. Misalnya logistik di pemilu dan lebih mengedepankan idealisme perubahan. Setidaknya, dua hal dari agenda Anies di Makassar. "Pertama, menaikkan nilai elektoral capres. Kedua, upaya Nasdem mengasosiasikan diri dengan Anies berharap bisa mendatangkan dukungan dari pemilih Anies kepada NasDem," ucapnya. <h3>Siap Bergerak</h3> Terpisah, Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan PKS Sulsel, Aryadi Arsal mengaku, keputusan terkait pengusungan Anies Baswedan di Pilpres masih bergulir di Majelis Syuro. Namun jika keputusan sudah resmi, pihaknya juga mulai aktif bergerak menyosialisasikan mantan Menteri Pendidikan itu. "Meskipun sudah mengarah ke Anies, tapi belum ada keputusan resmi dari Majelis Syuro. Tapi kalau sudah putuskan, kami juga akan bergerak," singkatnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebut satu parpol akan merapat mengusung Anies Baswedan dalam waktu dekat. Hanya saja Ahmad Ali enggan menyebutkan partai tersebut. "Insyaallah. Kalau disampaikan sekarang tidak surprise lagi kan," singkatnya. (*)

Sumber: