Dosen Fakultas Farmasi UMI Teliti Tanaman Etnofarmasi Suku Pattinjo
<strong>diswaysulsel.com</strong> -- Dosen Fakultas Farmasi UMI, Rais Razak dan Selpida Handayani meneliti tanaman yang merupakan etnofarmasi suku Pattinjo. Rais Razak menjelaskan kajian etnofarmasi merupakan pendekatan secara ilmiah yang dapat membantu dalam menggali pengetahuan suku lokal terhadap resep tradisional berkhasiat obat Masyarakat Pattinjo yang masih awam sebagian melakukan upaya penyembuhan dengan beristirahat di rumah dan sebagian menyembuhkan penyakitnya dengan obat-obat tradisional. Sedangkan menengah ke atas telah percaya bahwa obat medis yang mampu menyembuhkan penyakitnya. Menurut Selpida Handayani, penelitian tersebut dilakukan setelah sebelumnya ditemukan informasi dari dua Informan yang merupakan penyehat tradisional (hattra) dari suku Pattinjo dari total 48 Hattra di seluruh Sulawesi Selatan. "Berdasarkan data ini, informan yang merupakan penyehat tradisional (hattra) yang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam penyembuhan dan mengobati penyakit dengan menggunakan tumbuhan obat yang diakui oleh komunitasnya,” terang Selpida. Dari penelitian ini diperoleh sebanyak 33 spesies dan 26 famili tumbuhan etnofarmasi baik yang tumbuh liar maupun budidaya engan tanaman kunyit yang memiliki persentase penggunaan lebih banyak di masyarakat suku Pattinjo. Perlu penelitian lebih lanjut dari Suku Pattinjo yang berbeda dari suku Bugis di Sulawesi Selatan terkait dengan pengobatan, kepercayaan dan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai obat. (*)
Sumber: