Optimalkan Kualitas dan Kapasitas Diri, Permabudhi Sulsel akan Gelar Festival Waisak

Optimalkan Kualitas dan Kapasitas Diri, Permabudhi Sulsel akan Gelar Festival Waisak

<strong>DiswaySulsel, Makassar</strong> - Perayaan Waisak 2567/2023 jatuh pada 4 Juni 2023. Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel siap menggelar Festival Waisak di Mal Phinisi Point (Pipo) Makassar. Dengan tema "Between The Lines", Permabudhi ingin mengingatkan untuk menghargai kehidupan. Yakni, kehidupan yang berada di antara garis kelahiran dan kematian. Juga untuk mengajak umat untuk hidup dalam keseimbangan menghindari garis ekstrem pemuasan nafsu dan garis radikal spiritual pengekangan diri. “Moderasi adalah cara hidup yang mampu mengoptimalkan kualitas dan kapasitas diri. Inilah yang menjadi teladan agung Buddha yang menjadi nilai inti perayaan Waisak,” ujar Ketua Panitia Festival Waisak 2023, Suzanna. Akan banyak kegiatan menarik serangkaian Festival Waisak tahun ini. Di antaranya, dengan akan menghadirkan patung Baby Siddhartha setinggi 4 meter dan ini yang terbesar di Indonesia. Selain itu, ada juga patung reclining Buddha, dalam posisi baring, sepanjang 5 meter. Turut pula ditampilkan juga patung Buddha dalam berbagai kisah penting, seperti peristiwa di bulan Asadha saat Buddha memberi Khutbah pertama kepada lima murid pertama. Peristiwa di bulan Magha saat Buddha bertemu 1250 bikkhu yang semua sudah mencapai kesucian (arahat) dan menyampaikan intisari ajaran Buddha. Selain itu, setiap hari di panggung Tokyo Mall Phinisi Point akan diisi dengan berbagai acara menarik, talkshow dan berbagai lomba serta nonton bareng dan bedah film Xuan Zang - Perjalanan Ke barat. Akan ada juga Dialog lintas Agama, Dialog Kebangsaan dan lain lain. Pada malam Waisak, Sabtu 3 Juni 2023, akan melakukan meditasi dan doa bersama untuk bangsa. Puncak acara dan penutupan Festival tanggal 4 Juni 2023 akan diadakan Open House Waisak dihadiri umat berbagai majelis dan vihara, juga para tokoh lintas agama, pemerintahan, TNI dan Polri. Ada hal istimewa dalam kegiatan ini, panitia bekerja sama dengan perusahaan OtakLabs, menyediakan alat unik yang dapat membaca gelombang otak. Pengunjung bisa mencoba secara gratis alat pengukur tersebut. Untuk mengetahui korelasi antara kondisi pikiran dengan gelombang otak yang terjadi. Semua gratis tidak dipungut biaya apapun untuk menikmati pameran ini. Suzanna, mewakili panitia menyampaikan harapan yang besar agar Festival Ini bisa memberikan banyak manfaat, khususnya bagi umat Buddha dan Masyarakat pada umumnya. Lewat Festival ini semua masyarakat dapat merasakan makna dari perayaan Waisak. Panitia menargetkan bisa mencapai hingga 5.000 pengunjung dalam 9 hari. Ini akan sangat menarik dan memperkuat gerakan moderasi beragama untuk hidup rukun dalam keharmonisan dan kedamaian di Sulsel, khususnya di Makassar. (*/dam)

Sumber: