Aplikasi Threads dari Meta, CEO Linda Yaccarino: Komunitas Twitter Tidak Akan Pernah Tergantikan
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Linda Yaccarino, CEO Twitter, menanggapi kehadiran Threads, pesaing media sosial mereka dari Meta, dan menyatakan bahwa, meskipun banyak imitasi, Twitter tidak dapat digantikan. Seperti yang diketahui, Meta meluncurkan Threads kemarin, yang secara terang-terangan diposisikan oleh Mark Zuckerberg sebagai jejaring sosial Instagram untuk bersaing dengan Twitter. Dalam kicauannya di akun Twitter-nya @lindayacc, Linda Yaccarino menyatakan bahwa suara setiap individu penting di Twitter. "Baik Anda di sini untuk melihat sejarah terungkap, menemukan informasi REAL-TIME di seluruh dunia, membagikan pendapat Anda, atau belajar tentang orang lain di Twitter, Anda bisa menjadi sesungguhnya," tulisnya. "Anda membangun komunitas Twitter. Dan itu tak tergantikan. Ini alun-alun publik Anda. Kami sering ditiru tetapi komunitas Twitter tidak akan pernah bisa ditiru," sebutnya, dikutip pada Minggu (9/7/2023). Threads dirilis setelah banyak protes terjadi di Twitter. Media sosial mengeluarkan kebijakan yang membatasi tweet yang dapat dilihat pengguna dan mengharuskan mereka memiliki akun untuk melihat konten. Di blog resmi bisnis Twitter, perusahaan menyatakan bahwa untuk menjamin keaslian basis penggunanya, mereka harus mengambil tindakan drastis untuk menghapus spam dan bot dari platform. "Itulah mengapa kami membatasi penggunaan untuk sementara agar kami dapat mendeteksi dan menghilangkan bot dan aktor jahat lainnya yang merusak platform," tuturnya. Twitter menyatakan bahwa jika perubahan itu diumumkan sebelum diterapkan, individu yang melakukan tindakan kriminal akan dapat mengubah sikap mereka untuk menghindari deteksi. Selain itu, Twitter menyatakan bahwa mereka berusaha mencegah akun-akun ini dari mengumpulkan data pengguna Twitter publik untuk membuat model AI dan memanipulasi orang dan diskusi di platform dengan berbagai cara. Namun, seperti yang dilaporkan Tech Crunch, Twitter secara diam-diam memungkinkan pengguna melihat tweet tanpa membuat akun atau melalui tautan. Setelah peluncuran aplikasi Threads, CEO Meta Mark Zuckerberg tiba-tiba mulai berbicara secara terang-terangan tentang rencananya untuk melakukan "serangan balik" terhadap pesaing media sosialnya, Twitter, yang dimiliki oleh Elon Musk. Melalui akun Threads-nya @zuck, ia menyatakan bahwa Threads ditargetkan untuk memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Dia menyatakan ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang kemungkinan platform tersebut mengalahkan Twitter. "Ini akan memakan waktu, tapi saya pikir harus ada aplikasi percakapan publik dengan 1 miliar+ orang di dalamnya," tutur Mark Zuckerberg. "Twitter punya kesempatan untuk melakukan ini tapi belum berhasil. Semoga kami akan melakukannya," sambungnya. Threads langsung mendapat banyak pengguna pada hari peluncurannya. Terakhir, Zuckerberg menyatakan bahwa platform tersebut telah menerima sepuluh juta pendaftaran dalam waktu tujuh jam. Aplikasi Threads sekarang dapat diunduh di App Store dan Google Play Store. Mereka yang sudah memiliki akun Instagram dapat langsung mendaftar untuk mengaksesnya. Jika pengguna menggunakan akun Instagram mereka, akun yang telah diikuti secara otomatis akan diketahui jika mereka telah menggunakan platform tersebut. Setelah mendaftar di Threads, pengguna akan disarankan untuk mengikuti beberapa akun yang sudah difollow di Instagram. Nantinya, seluruh profil pengguna yang ditampilkan, termasuk foto profil dan username, akan identik dengan profil Instagram.
Sumber: