Ketua KPU Takalar Terpental, Timsel Bawaslu Sulsel 1 Dinilai Tidak Profesional

Ketua KPU Takalar Terpental, Timsel Bawaslu Sulsel 1 Dinilai Tidak Profesional

<strong>diswaysulsel.com, TAKALAR </strong>- Kinerja jajaran tim seleksi (Timsel) badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Sulawesi Selatan satu (Sulsel 1) pasca mengumumkan hasil seleksi 12 besar menuai sorotan dari masyarakat kabupaten Takalar. Sorotan itu mengemuka lantaran kinerja timsel Bawaslu zona Sulsel satu dinilai tidak profesional dan cendurung tidak independent melaksanakan tugas dan fungsinya hingga calon anggota Bawaslu Takalar mengerucut 12 besar. Selain, timsel Bawaslu zona SulSel satu dinilai tidak independent, timsel Bawaslu zona SulSel satu juga ditengarai telah meloloskan kerabatnya masuk 12 besar sebagai calon anggota Bawaslu Takalar. Dari 12 besar nama calon anggota Bawaslu Takalar, 3 nama disebut sebut sebagai kerabat salah satu anggota timsel Bawaslu zona SulSel satu, tiga nama yang dimaksud dan lolos 12 besar antara lain, Nelliyati, Akhmad Khudri dan Ardianto Syam. " 44 bakal calon Bawaslu yang dinyatakan lolos administrasi telah mengetahui kalau ada 3 kerabat salah satu anggota timsel Bawaslu zona SulSel satu yang ikut berkompetisi dan ketiga kerabat timsel itu terbukti lolos masuk 12 besar," Kata salah satu balon anggota Bawaslu Takalar, minta namanya tidak ditulis. Lebih ironis dalam rekrutmen calon anggota Bawaslu dikabupaten Takalar, Ketua KPUD Takalar dua periode, Muhammad Darwis harus terpental dalam pencalonan anggota Bawaslu Takalar. " Ini persoalan rejeki dan takdir seseorang, kami mungkin tidak lolos 12 besar dikarenakan nilai CAT dan psikologi tidak mencapai standar sesuai aturan timsel," Kata Ketua KPUD Takalar saat dikonfirmasi via ponselnya, Senin (17/7/2023). Sementara itu, Muhammad Ridha salah satu anggota timsel Bawaslu zona SulSel satu saat dikonfirmasi sekaitan rekrutman calon anggota Bawaslu Takalar yang ditengarai meloloskan kerabatnya mengatakan bahwa lolosnya 12 anggota Bawaslu Takalar, berdasarkan pedoman seleksi yang diberikan oleh bawaslu RI yang menunjuk kami jadi tim seleksi. " Tiga orang ini tidak ada hubungan langsung dengan saya. Nellyati berhubungan langsung dengan istri saya sebagai tante dan keponakan olehnya itu, tidak benar kami loloskan mereka masuk 12 besar karena ada hubungan kekerabatan," Urai Muhammad Ridha. (adl)

Sumber: