Dinas Pendidikan Bone Diduga Menjadikan Sertifikasi Guru Sebagai Lahan Bisnis

Dinas Pendidikan Bone Diduga Menjadikan Sertifikasi Guru Sebagai Lahan Bisnis

<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY, Bone</strong> - Ribuan guru yang saat ini mengejar sertifikasi di kabupaten Bone diduga dijadikan lahan keuntungan atau bisnis di Dinas Pendidikan Bone.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sebab, para guru yang ingin sertifikasi diwajibkan memiliki sertifikat pengembangan diri. Tujuannya, untuk melengkapi persyaratan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Bahkan para guru yang jumlahnya mencapai ribuan orang itu, dianjurkan membayar Rp250 ribu untuk mendapatkan sertifikat pengembangan diri.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sontak ini menjadi sorotan keras beberapa kalangan. Dikarenakan Dinas Pendidikan Bone dianggap asal buat aturan. Khususnya untuk mendapatkan sertifikat pengembangan diri. Meski aturan itu diduga kuat tidak menjadi syarat utama bagi guru mendapatkan sertifikasi .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Setahu saya tidak ada dalam persyaratan jika seorang guru untuk dapatkan sertifikasi itu harus dulu dapatkan sertifikat pengembangan diri," ungkap MM, salah seorang pensiunan Kepala sekolah yang namanya minta diinisialkan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Bahkan MM menduga Dinas Pendidikan hanya mencari keuntungan dari persyaratan itu dengan menganjurkan membayar Rp250 ribu per guru dan diberikan pelatihan yang seharusnya tak perlu dilakukan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Sudah ribuan guru yang mengikuti pelatihan / workshop yang dilaksanakan sendiri oleh dinas pendidikan di salah satu hotel sebelum puasa kemarin, " ujarnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Hal ini diakui oleh beberapa guru yang sempat mengikuti pelatihan tersebut. " Iya betul, rata- rata kita disuruh membayar Rp250 ribu untuk mengikuti pelatihan itu untuk dapatkan sertifikat sebagaimana jadi salah satu persyaratan guru untuk bisa sertifikasi, " ungkap sumber itu. ***</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>( <strong>Subaer</strong>)</p> <!-- /wp:paragraph -->

Sumber: