Manuver Politik Andi Sudirman Jelang Akhir Jabatan
<strong>DISWAY, MAKASSAR -</strong> Masa jabatan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman akan berakhir pada 5 September 2023. Jelang akhir masa jabatan, Andi Sudirman ada berbagai kebijakan yang ia ambil termasuk melakukan rotasi jabatan di lingkup Pemprov. Terbaru, ia melakukan demosi kepada dua orang ASN eselon dua ke eselon 3 yaitu Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandini dimutasi ke Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sulsel. kemudian Kepala RSUD Haji, Sukreni Abdullah dimutasi menjadi Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sulsel. Sebelumnya, demosi juga terjadi kepada mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel, Asriadi Sulaiman. Mutasi jelang akhir jabatan ini dinilai bermuatan politis. Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menilai bahwa secara administratif langkah dari Gubernur ada dasarnya karena secara aturan ia berhak melakukan rotasi jabatan. Hanya saja, jika dilihat dari masa jabatan gubernur yang tinggal menghitung hari, kata Sukri tentu ada muatan politis apalagi ia melihat kecenderungan Andi Sudirman akan maju kembali sebagai orang nomor satu di Sulsel. Untuk itu, Kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unhas tersebut, Andi Sudirman memerlukan sumber-sumber kekuatan untuk memaksimalkan suaranya termasuk birokrasi. "Jadi kalau kita punya akses ke birokrasi itu memudahkan akses ke masyarakat, didukung (atau tidak) itu tergantung masyarakat tapi intinya memudahkan akses ke masyarakat," imbuhnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel, Minggu 30 Juli 2023. Tentu Andi Sudirman akan mengkalkulasi dan menaruh orang tepat pada posisi yang tepat. Bukan hanya dapat mencapai target kinerja dan RPJMD tetapi mengawal proses transisi dari dirinya, kemudian dilanjut PJ Gubernur dan Gubernur selanjutnya."Karena PJ juga orang baru dan butuh dikawal birokrasi yang paham betul," singkatnya. Tak hanya itu, Kata dia Andi Sudirman akan memilih orang yang sejalan dan dapat mendukung upaya pemenangannya kelak. Sehingga jika dilakukan demosi maka tentu kepada mereka tidak sejalan dan tidak mendukung upaya tersebut. "Dilematis, kalau tidak diujung (masa jabatan) maka dianggap proses yang wajar, kalau sekarang dilakukan agak sedikit pro dan kontra baik demosi maupun promosi, ada bisa saja anggapan ini sangat politis sifatnya," tutupnya. Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Sukarniaty Kondolele mengatakan bahwa ini bagian dari evaluasi kinerja dari seluruh SKPD termasuk mereka berdua."Yang memang biasanya dilakukan kepada seluruh perangkat daerah, seperti itu. Jadi tidak ada sesuatu yang spesifik. Karena evaluasi rutin, hasil evaluasinya bahwa yang bersangkutan mendapat demosi eselon satu tingkat dibawahnya," ujarnya belum lama ini. Dikonfirmasikan terpisah, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa akan terus melakukan evaluasi kepada jajarannya dibawah."Masih proses (evaluasi kinerja OPD). Tim masih kerja. Terus dilakukan (evaluasi), semuanya dinilai,” ujar Gubernur Termuda itu kepada awak media belum lama ini. Menurut adik dari Mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman itu juga menuturkan bahwa pencopotan ASN dari jabatannya merupakan hal yang biasa terjadi di lingkup pemerintah."Itu biasa aja, namanya organisasi,” pungkasnya. (FATH)
Sumber: