Parpol Lobi Kemendagri Pasca Gagal Usulkan Pj Gubernur
<strong>DISWAY, MAKASSAR --</strong> Pasca batal pengusulan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan yang dilakukan DPRD. Kini sejumlah fraksi mulai melakukan lobi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meloloskan figur usulan mereka. Salah satunya Fraksi partai NasDem yang mengaku akan memperjuangkan Prof Aswanto di Kemendagri. Fraksi NasDem yang awalnya mengusulkan nama Jufri Rahman, namun menjelang rapat paripurna mereka mengubah dukungan ke Prof Aswanto. Perubahan dukungan ini atas perintah Ketua DPW Rusdi Masse. Hal ini diakui Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel, Ady Ansar. "Dukungan NasDem itu ke Prof Aswanto berdasarkan perintah RMS (Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse). Menjelang paripurna RMS memerintahkan Ketua Fraksi NasDem untuk mengajukan Prof Aswanto," kata Ady Ansar mengklarifikasi dukungan NasDem ke Jufri Rahman. Menurut Ady Ansar, dukungan ke Jufri Rahman setelah dilakukan penjaringan internal fraksi NasDem DPRD Sulsel. Namun ini berubah setelah ada perintah langsung DPP Partai NasDem melalui RMS. "Jadi sebelumnya tidak ada perintah dari RMS. Kita lakukan penjaringan internal ternyata mengajukan Jufri Rahman. Namun setelah saya konsultasi ke Pak Ketua, kemudian memerintahkan, bahwa yang diharapkan DPP melalui Pak RMS adalah Prof Aswanto. Ini perintah DPP," ucap Ady Ansar. Meski DPRD batal mengusulkan calon Pj, Ady Ansar mengakui tetap mengusulkan nama Prof Aswanto ke Kemendagri melalui DPP Partai NasDem. "Kami tetap melaporkan ke DPP. Kemudian tentu mengabarkan ke Kemendagri khusus untuk Fraksi NasDem meminta ke Kemendagri untuk mempertimbangkan Prof Aswanto untuk dipilih Pj Gubernur Sulsel. Surat ini akan kami kirimkan ke Kemendagri lewat DPP," tukasnya. Pengamat Politik, Prof Armin Arsyad menilai batalnya DPRD Sulsel melakukan pengusulan Pj Gubernur bisa saja menutup ruang untuk putra daerah yang berkarir di Jakarta menempati posisi tersebut. Sebab bakal calon Pj yang menguat di DPRD Sulsel semuanya putra daerah. Antaranya Prof Aswanto (Luwu Raya), Jufri Rahman (Gowa) dan Bachtiar - Rivai Ras sama - sama berasal dari Kabupaten Bone. Sehingga tanpa usulan DPRD, peluang putra daerah semakin kecil. "Artinya Pj Gubernur kewenangan penuh Kemendagri untuk mengeluarkan nama siapa saja menjadi Gubernur Sulsel. Jadi sangat potensi bukan putra daerah. Karena DPRD tidak mengusulkan," sebut mantan Dekan Fisip Unhas itu. Sementara Pengamat Politik dari Universitas Bosowa, Arief Wicaksono menilai, gawean DPRD yang sifatnya mengusulkan tidak menutup ruang adanya tarikan kepentingan."Saya pikir ini ada tarikan kepentingan. Tapi itu tidak masalah sebenarnya karena dewan hanya mengusulkan nama," imbuhnya SYL dan AAS Ikut Main Pengajuan Empat nama ini diduga ada campur tangan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Andi Amran Sulaiman (AAS).Rumornya dari empat bakal calon Pj yang mengemuka seperti Prof Aswanto, Jufri Rahman, Bachtiar serta Rivai Ras. Dari empat nama ini SYL dan AAS diduga mengakomodir masing - masing dua calon. SYL konon mengakomodir nama Prof Aswanto dan Jufri Rahman. Sementara AAS ditengarai ada dibalik Bachtiar dan Rivai Ras. Sehingga tarik ulur antara pimpinan fraksi DPRD Sulsel sangat kencang. Semuanya bersikeras mempertahankan usulannya. Akhirnya tidak ada kesepakatan yang terbangun untuk mengerucutkan tiga nama dan berujung voting. Meski berakhir voting, namun terjadi skenario pembatalan. Skenario yang dibuat DPRD tidak memenuhi qourum, sebagian fraksi memilih walk out atau tidak masuk ke ruang rapat paripurna, meski mereka berada di gedung DPRD pada Selasa malam, (8/8/2023). Hanya saja tak satupun anggota DPRD Sulsel yang menkonfirmasi kebenaran rumor terkait keterlibatan SYL dan AAS. Namun isu ini menguat di internal DPRD Provinsi dan menjadi pembicaraan hangat. Apalagi SYL dan AAS memiliki kedekatan dengan para figur bakal calon Pj tersebut. Ini tidak dapat dipungkiri. Misalnya SYL punya kedekatan dengan Prof Aswanto, relasi mereka cukup, begitupun Jufri Rahman yang merupakan mantan anak buahnya ketika menjabat Gubernur Sulsel. Keterlibatan lain SYL dapat ditandai melalui partai politik yang mendorong Prof Aswanto dan Jufri. Kedua calon ini didorong oleh Partai NasDem, PAN dan PPP. NasDem merupakan partai SYL, kemudian petinggi PAN dan PPP cukup dekat dengan Menteri Pertanian itu. Sementara AAS juga memiliki kedekatan dengan Bachtiar maupun Rivai Ras. Mereka satu kampung dari Kabupaten Bone. Serta, keterlibatan AAS dapat dilihat dari partai pengusul calon tersebut, yakni, Gerindra. Di mana AAS ikut memperkuat Gerindra pada Pileg mendatang, sejumlah keluarga intinya maju sebagai caleg melalui partai ini. Wartawan Harian Disway Sulsel mencoba menkonfirmasi SYL dan AAS mengenai isu tersebut, namun tidak mendapat tanggapan. (BAR)
Sumber: