Parpol Koalisi Ngotot Dorong Cawapres, Tiga Parpol di Sulsel Siapkan Jagoan
![Parpol Koalisi Ngotot Dorong Cawapres, Tiga Parpol di Sulsel Siapkan Jagoan](https://sulsel.disway.id/uploads/73371237-9f53-4817-af91-34bd0a0b6fdd.jpeg)
<strong>DISWAY, MAKASSAR -</strong> Bergabungnya Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo sebagai capres tentu memiliki berbagai efek. Salah satunya posisi Cawapres kini diperebutkan parpol koalisi. Sejumlah kader di daerah ngotot mendorong "jagoan" di internal untuk digandeng oleh Prabowo Subianto di Pilpres. Diantaranya PKB Sulsel mendorong Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Begitu juga dengan Partai Golkar berharap Airlangga yang bakal mengisi posisi Cawapres. Sementara PAN mengajukan nama Erick Thohir. Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Sulsel, Syamsul Rizal alias Deng Ical mendorong paket Prabowo - Cak Imin dalam koalisi bersama Gerindra, PKB, Golkar dan PAN. Baginya dorongan terhadap Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. "Ada yang tidak bisa digoyang ada yang masih bisa, capres cawapres itu pada hakikatnya sudah tidak bisa bergerak," tegasnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel, Minggu 13 Agustus 2023. Meski tak merinci, Deng Ical menyebutkan bahwa para partai lain tentu punya konsesi atau jatah selain dari posisi cawapres. "Jadi tinggal konsesi yang lain, apakah ketua tim atau lain," sambungnya. "Kalau versi kami pemahaman kami capres cawapresnya sudah jelas, cuma memang untuk mendekatkan diri dan membuka ruang dan menghilangkan sekat-sekat, maka belum dideklarasikan, tapi sudah pasti (Prabowo-Cak Imin," tegasnya. Ia mengklaim jika Gerindra sudah menyatakan bahwa posisi cawapres ada ditangan Cak Imin. Itu pun sudah diketahui oleh partai Golkar dan PAN."Prabowo sudah bilang komitmen penentuan itu Prabowo dan Cak Imin, kecuali Cak Imin berfikir ada yang menjamin kemenangan tapi versinya PKB dari awal sudah settle ini barang," tutupnya. Sementara, Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Marzuki Wadeng mengaku partainya mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai pendamping Prabowo di Pilpres. "Tapi harapan saya harapan kami partai Golkar seperti itu (Airlangga Hartarto Cawapres Prabowo)," tegasnya, Minggu 13 Agustus 2023. Pasalnya menurur dia, Golkar memiliki suara yang paling besar diantara para partai koalisi lainnya. Golkar memiliki kursi yang lebih besar di DPR RI sebanyak 85 kursi, Gerindra 78 kursi, PAN 44 kursi serta PKB 58 kursi. "Oleh karena itu wajar kalau Golkar digandeng sebagai cawapres, mudah mudahan lobi-lobi partai pendukung bisa menyepakati itu, tentu ini masih butuh lobi dan diskusi mendalam," tuturnya. Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irwandi Natsir mengaku menyambut baik sikap partainya kembali mendukung Prabowo Subianto. Mengingat PAN dan Prabowo sudah sejalan di Pilpres sebelumnya. Namun untuk posisi pendamping Prabowo Subianto, Irwandi mengaku, PAN telah menyepakati menteri BUMN, Erick Tohir yang didorong sebagai Cawapres. "Saya kira fokus itu ada Pak Erick Thohir, saya belum dapat informasi pasti tapi perjuangan PAN selain mengharapkan Pak Prabowo jadi Presiden, saya kira beliau juga mendorong pengusaha sehingga perpaduan itu diharapkan. Tentu yang lebih utama itu Pak Erick Thohir," bebernya. Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menilai bahwa posisi cawapres tentu akan dirembukkan dengan para partai pendukung yakni Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB. "Karena misalnya dalam kondisi sangat luar biasa, karena Golkar dan PAN saja (dukung) Prabowo bisa tetap maju jadi data tawar cak Imin agak turun berkurang," ujarnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel. Disisi lain, Prabowo diuntungkan karena punya banyak pilihan alternatif lain dalam koalisi untuk menentukan pendamping. Pembahasan menjadi lebih cair. "Gerindra saya kira bilang cak Imin yang bisa diprioritaskan (jadi Cawapres), tapi dengan bergabung (Golkar dan PAN) ini maka, tentu pembicaraan harus melibatkan dua partai yang lain, tentu kesepakatan harus melibatkan dua partai lain untuk urusan Cawapres," bebernya. Pada ujungnya tentu kata Dekan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unhas itu, siapa yang akan dipilih menjadi pendamping Prabowo ialah yang mempunya daya saing menaikkan elektabilitasnya.
Sumber: