Perebutan Kursi DPRD Makassar: PDIP Optimis, NasDem Yakin
<strong>diswaysulsel.com</strong> - Perebutan kursi DPRD Kota Makassar dipastikan berlangsung sengit pada Pileg 2024. Dua partai dengan kursi tertinggi di DPRD Kota meyakini mampu meningkatkan perolehan kursi pada pesta demokrasi mendatang. Antaranya PDI Perjuangan dan Partai NasDem yang mengantongi sama - sama enam kursi, hanya selisih suara. Apalagi komposisi Bacaleg PDIP dan NasDem cukup memumpuni. Serta ditopang nama - nama besar. Antaranya caleg PDIP untuk DPRD Kota, ada nama menantu Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, dr. Udin Saputra Malik. Sementara caleg NasDem DPRD Kota turut diperkuat anak sulung mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Amirul Yamin Ramadansyah. Ketua PDI Perjuangan Makassar, Andi Suhada Sappaile mengaku optimis dengan komposisi Bacaleg yang tersebar di lima dapil untuk memperebutkan 50 kursi. "Pemenuhan bacaleg dan komposisinya sudah sangat bagus sehingga tentunya kami sangat optimis, harapan kita terpenuhi (target)," kata Wakil Ketua DPRD Kota Makassar itu kepada Harian Disway. Tak kalah, Ketua NasDem Makassar, Andi Rachmatika Dewi juga meyakini komposisi Bacaleg yang dipunya sekarang mampu mendongkrak perolehan kursi di Pileg nanti untuk DPRD Kota. "Kami fokus target kursi dua kali lipat," singkat Ketua Komisi D DPRD Sulsel itu. Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Naharuddin menilai bacaleg yang disokong nama besar tentu punya peluang untuk keterpilihan. Terlebih jika para Bacaleg ini namanya sudah akrab di telinga masyarakat. "Ada peluang tapi kecil jika hanya mengandalkan nama besar penyokongnya saja, peluangnya akan besar jika figur tersebut mampu menjanjikan perubahan," katanya. Naharuddin berpendapat percuma bagi bacaleg yang mengandalkan sokongan nama besar sebab dinilai kurang efektif. Apalagi tidak bekerja makasimal. "Figur caleg tidak boleh hanya berpangku tangan tanpa adanya pergerakan sehingga ini memang butuh kerja keras dari calegnya," tambahnya. Direktur Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus bependapat, cukup menguntungkan bagi partai yang menggaet caleg dengan latar belakang menjanjikan. Apalagi ditopang nama besar. "Keuntungan bagi partai dengan adanya nama besar yang menjadi caleg mereka, peluang untuk mendapatkan dukungan elektoral berpeluang meningkat karena pengaruh birokrasi yang dikendalikan nama besar yang menyokongnya," tuturnya. Kendati demikian, Nurmal menyebutkan, semuanya tetap bergantung pada upaya caleg yang bersangkutan dalam bekerja mendongkrak keterpilihannya. "Peluang besar tapi itu kembali lagi pada strategi mereka, apakah mampu memanfaatkan kelebihan itu, jika tidak mampu maka tetap saja peluang mereka akan sama dengan caleg lain," imbuh Nurmal. (<strong>Whd</strong>)
Sumber: