Kisah Pilu Pasangan Lansia di Jeneponto Ngaku Tak Pernah dapat Bantuan, Rawat 4 Cucu Yatim
<strong>diswaysulsel.com, JENEPONTO </strong>- Kisah pilu dialami pasangan lanjut usia (lansia) Suri Dg Bau (65) dan Supu (66), betul-betul cukup memprihatinkan dengan kehidupnya yang terbilang serba kekurangan. Pasangan suami istri lansia tersebut merupakan warga Kampung Pattiroang , Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Keduanya diketahui tergolong keluarga tidak mampu yang hidupnya hanya tergantung dari uluran tangan ke tetangga-tetanggga. Di tengah kesabarannya bertahan hidup yang penuh keterbatasan, Nenek Suri Dg Bau harus berjuang mengurusi kebutuhan khusus suaminya Kakek Supu yang tengah stroke dan mengurusi 4 orang cucunya yang sudah yatim saat ini. Empat orang cucunya ini bernama, Wandi (22), Suci Ayu (15), Ningsih (12) dan Supandi (11) tinggal satu atap di tengah kesulitan ekonomi bersamanya. Ke empat cucunya tersebut, tiga diantaranya masih duduk di bangku sekolah SD, SMP dan SMA. Sayangnya, tak satu orang pun dari mereka mendapat bantuan di sekolahnya masing-masing. Tak hanya sampai di situ, penderitaan kedua lansia ini semakin bertambah saat anak pertamanya Supiyati meninggal dunia beberapa tahun lalu sehingga sang Nenek Suri terpaksa merawat cucunya tersebut yang merupakan anak dari hasil pasangan Supiyati dan Sinong. "Ibunya ini cucuku sudah meninggal 6 tahun yang lalu, kalau bapaknya sudah menikah dengan perempuan lain," katanya kepada Disway, Sabtu (2/9/2023). Nenek Suri mengatakan, sejak bapaknya menikah dengan perempuan lain sangat jarang menemui anak-anaknya, apalagi memberinya mereka uang jajan. Kisah pilu nan pahit terpaksa harus dirasakan oleh Nenek Suri dan Kakek Supu. Hal tersebut lantaran dirinya kini tinggal bersama dengan sang cucu yang sudah tidak lagi memiliki seorang Ibu dan juga ayah yang sekarang sudah punya istri baru. Sejak itu pula, ke empat cucunya tersebut sudah tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari mendiang kedua orang tuanya. Parahnya lagi, cuitan pilu yang dirasakan kedua pasangan lansia ini, mengaku tidak pernah tersentuh bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah. Padahal kata dia, berulang kali didata namun tidak pernah tersentuh program sosial. Baik itu PKH, BPNT dan program bantuan lainnya. "Saya itu nak kadang menangis kalau saya melihat orang-orang disekitar saya dapat bantuan sementara saya tidak. Matangku mami antu mido-mido anciniki nak," ucap Nenek Suri dengan mata berkaca. Disisa usinya ini, Sang Nenek Suri dan Kakek Supu berharap agar dapat juga menikmati bantuan pemerintah sebelum memenuhi panggilan sang Kholik. "Ero tonga anjo nak, anrasakangi bantuan bantua ri pammarentah ta ri ginting tallasaku (Mau ka juga na rasakan bagaimana bantuannya pemerintah ta semasih hidupku)," pinta Nenek Suri dalam dialog kesehariannya. (Syamsir)
Sumber: