Dosen FKM UMI Ajak Warga Maros Sulap Daun Kemangi Jadi Obat Nyamuk Elektrik

Dosen FKM UMI Ajak Warga Maros Sulap Daun Kemangi Jadi Obat Nyamuk Elektrik

<strong>diswaysulsel.com, MAROS </strong>- Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada (14/9) menggelar pengabdian kepada masyarakat di desa Pucak Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Mengangkat tema pengabdian tentang “Pemanfaatan Tanaman Obat Daun Kemangi (Ocinum Sanctum) sebagai pengganti obat nyamuk elektrik yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut terselenggara berkat dukungan dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia sebagai penyandang dana dari kegiatan ini dan diikuti sebanyak 20 warga desa pucak. Bertindak sebagai ketua pelaksana kegiatan PKM Dosen UMI adalah Mansur Sididi, SKM., M.Kes didampingi anggota pelaksana Andi Mappanganro, S.Kep, Ns, M.Kep dan dua anggota mahasiswa FKM UMI. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Pucak, Abdul Razak yang mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih karena desa pucak selalu dipercaya untuk dijadikan lokasi pengabdian. “Alhamdulillah saya selalu berterima kasih karena desa pucak ini selalu dipercaya oleh UMI untuk dijadikan tempat pengabdian kepada Masyarakat,” ungkapnya. Lanjut ia mengemukakan bahwa kegiatan ini bisa bermanfaat dan masyarakat bisa membuat produk hasil olahan kemangi ini mejadi produk sebagai pengganti obat nyamuk Sementara, Mansur Sididi, menyebut bahwa pemilihan desa pucak sebagai lokasi pengabdian karena merupakan daerah mitra pengabdian UMI. “Pemilihan tanaman obat kemangi ini karena mudah didapatkan dipekarangan rumah dan selama ini yang diketahui masyarakat hanyalah digunakan sebagai penyedap rasa untuk masakan,” papar Mansur. “Selain itu obat nyamuk yang dibuat lebih ekonomis aman dan ramah lingkungan,” sambungnya. Ia berharap bahwa setelah kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan Masyarakat yang hadir dalam membuat obat nyamuk dari daun kemangi yang menurut hasil penelitian efektif membunuh nyamuk dan harapannya tidak ada lagi kedepannya kasus DBD di Desa Pucak. Menurut salah seorang peserta ibu Hawatiah mengatakan ia sangat bersyukur dan berterima kasih ada lagi ilmu baru yang didapatkan tentang pembuatan daun kemangi menjadi obat nyamuk elektrik yang ramah lingkungan. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena melalui pelatihan ini ada ilmu baru yang di dapatkan khusunya pembuatan daun kemangi menjadi obat nyamuk elektrik yang ramah lingkungan,” tukasnya. (*) &nbsp;

Sumber: