Kartel Narkoba Menjadi Penyandang Dana di Pemilu?

Kartel Narkoba Menjadi Penyandang Dana di Pemilu?

<strong>diswaysulselcom</strong> - Isu kartel narkoba menjadi penyandang dana peserta Pemilu di Sulawesi Selatan bisa saja benar adanya. Apalagi isu ini diperkuat setelah viralnya 11 warga Sulawesi Selatan yang ditangkap Bareskrim Polri karena berada dalam jaringan bandar narkoba internasional, Freddy Pratama. Dari 11 orang yang ditangkap tersebut adalah selebgram kaya, berinisial NU, ia diduga terlibat pencucian uang atau TPPU dari hasil penjualan barang haram tersebut. NU merupakan istri dari NN, sang pengendali narkoba jaringan Freddy Pratama di wilayah Sulawesi. Dengan kondisi ini berbagai macam dugaan pun kian bermunculan menjelang pesta demokrasi 2024. Antaranya potensi kartel narkoba menjadi penyandang dana untuk kontestan peserta Pemilu. Terlebih sederet oknum legislator Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pernah terlibat penyalahgunaan narkoba. Apalagi isu kartel narkoba menjadi penyandang dana pernah diungkapkan Bareskrim Polri, bahwa pihaknya menduga ada dana gelap disiapkan untuk Pemilu. Menanggapi ini Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Kota Makassar, Jamil Misbach menyebut, jaringan narkotika Freddy Pratama memiliki kaki tangan cukup kuat di Sulawesi Selatan. Bahkan punya jaringan hingga ke pemangku kepentingan. "Mereka ini sangat kuat karena punya kaki tangan dan jaringan yang sudah menyentuh dari kalangan masyarakat ke bawah," ujarnya ketika dihubungi Harian Disway Sulsel. Oleh karena itu, Granat Makassar mendorong penyidik Bareskrim Polri bersama Polda dan BNN Sulsel untuk mendalami penangkapan 11 warga Sulsel hingga ke akar-akarnya. " Penyidik harus memang mendalami perkara ini dan melakukan pengembangan, buktinya (kemarin) mereka melakukan pengembangan ada oknum polisi, yang membantu terkait peredaran. Kalau betul fakta kasusnya masih ada pihak pihak lain yang membantu peredaran tersebut apakah memiliki jabatan atau oknum penegak hukum maka (wajib) segera proses," tegasnya. Apalagi Granat Makassar menemukan bahwa hasil penjualan narkoba ini turut digunakan dalam berbagai macam bisnis oleh para pelakunya. Untuk itu, Jamil berharap penyidik menyita aset-aset para pelaku maupun tersangka agar dapat dengan mudah menelusuri aset maupun transaksi bisnis mereka. "Jangan sampai BNN Sulsel dan Polda Sulsel kecolongan. Jangan sampai masih ada barang Freddy yang lolos, kalau masih ada pihak terkait atau oknum yang membantu peredaran itu segera diusut," tutupnya. Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengungkapkan Polda Sulsel akan tetap berkoordinasi dengan Bareskrim Polri ihwal kelanjutan kasus ini. "Nanti kita lihat perkembangan penyidikan dari Bareskrim," singkatnya. Sementara Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin, memastikan dana yang dikelola partainya bersih dari kaitan kartel narkoba. "Kalau untuk Sulsel kami bisa pastikan Gerindra tidak ada yang seperti itu, (semuanya hasil) sumbangan. Murni dari sumbangan kader," tegasnya.***

Sumber: