Luar Biasa, Aksi Sosial Ketua AMJI-RI Sinjai Bantu Warga Kurang Mampu Tinggal di Gubuk Reok
<strong>diswaysulsel.com, SINJAI </strong>- Hidup sehat dan bersih di satu rumah tempat tinggal, pasti sudah menjadi impian dan harapan setiap orang, dengan fasilitas lengkap, kebutuhan sandang pangan tercukupi setiap harinya tentu yang diidamkan dalam kehidupan berumah tangga. Namun berbeda dengan sepasang suami istri, Bapak Sara (68) dan Ibu Halmina (70) tahun yang tinggal disebuah gubuk reok yang tidak layak huni. Tepatnya di Desa Mattunreng Tellue, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Dimana, sepasang suami istri ini, diusia senjanya tinggal di rumah gubuk yang serba kekurangan dan sangat memprihatinkan dengan kondisi gubuk yang ditinggali yang ruangannya semua bercampur jadi satu, ruangan tidur, dapur, tempat buang air, sungguh sangat memprihatikan. Bapak Sara mengaku sudah sekitar 5 tahun tinggal berdua di gubuk tersebut. Dulunya tinggal di kompleks pasar sentral sebelum peristiwa kebakaran yang saat itu jualan bantal dari kapuk. "Saya bersama istri sudah 5 tahun tinggal disini, kami tidak punya tinggal lain selain gubuk ini. Tanah ini adalah milik istri saya," ungkap Bapak Sara, Sabtu (23/9/2023). Dia juga mengaku bahwa istrinya adalah penerima Bantuan Langsung tunai (BLT), namanya terdaftar sebagai penerima bantuan di Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara hingga saat ini, sesuai dengan alamatnya di Pasar Sentral Sinjai yang tertera di KTP. "Kalau KTP dan Kartu Keluarga saya masih terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Bongki dan sebagai penerima BLT, tapi karena sekarang kami tidak punya tempat tinggal lagi di pasar, jadi kami pindah kesini di Desa Mattunreng Tellue," ujarnya. "Dulu sewaktu tinggal di komplek pasar, saya kerja cari nafkah dengan membawa becak yang saya sewa," sambungnya. Ketua DPC AMJI-RI Sinjai, Elang Suganda disela kunjungannya mengatakan, kedatangannya menemui sepasang suami istri ini, dalam giat aksi sosial sebagai wujud kepedulian kepada sesama sekaligus memberikan bantuan beras dan baju layak pakai. "Giat sosial ini adalah semata panggilan hati dan ikhlas karena Allah SWT. Apa yang kita berikan semoga bisa bermanfaat," ujarnya saat ditemui. "Mari berbagi dengan sesama, Insya Allah yang maha kuasa akan membalasnya. Karena kita tidak akan miskin jika kita berbagi rezeki Allah," sambungnya. Sementara itu Kepala Kelurahan Bongki, Abdul Waris yang dihubungi terpisah via telepon, mengaku sepasang suami istri ini Sara dan Halmina memang benar adalah warga Kelurahan Bongki. "Iya benar, Sara dan Halmina tercatat sebagai warga Kelurahan Bongki, dulunya memang mereka tinggal di Kompleks pasar, sebelum pasar tersebut terbakar," katanya. Mereka memang lama tinggal di pasar dan jualan bantal, ibu Halmina tercatat sebagai penerima BLT dari pemerintah. Tapi saya tidak tahu kalau ternyata saat ini mereka sudah tinggal di Desa Mattunreng Tellue, saya baru tau sekarang. "Insya Allah jika bapak Sara dan istrinya mau pindah alamat, nanti kami bantu, hidup mereka memang sangat prihatin," pungkasnya. (Andi Irfan)
Sumber: