Hubungan Intim di Malam Jumat Dapat Pahala? Ini Penjelasan Ulama
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Hubungan intim di malam jumat disebut-sebut mendapat pahala karena telah melaksanakan Sunnah Rasul, apakah benar demikian? Terkait hal tersebut, Syekh Wahbah Az-Zuhayli, ulama di Damaskus Suriah menyebutkan Rasullulah tak menganjurkan suami istri melakukan hubungan intim di malam Jumat saja. “Di dalam suna tidak ada anjuran berhubungn seksual suami istri di malam-malam tertentu, antara lain malam Senin atau malam Jumat,” tulis Syekh Wahbah Az-Zuhayli, dikutip dalam buku Al-Fiqhul Islami wa Adilatuh, Kamis (12/10/2023). “Tetapi ada segelintir ulama menyantakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat,” sambung Sykeh Wahbah. Akan tetapi ada pula hadis yang dijadikan riwayat Tirmidzi 496, An-Nasai 3/95-96, Ibnu Majah 1078 dan Ahmad 4/9. Dalam hadis tersebut dijelaskan bagi suami yang menggauli istrinya di malam Jumat dan di pagi harinya langsung mandi serta jemaah salat subuh di masjid, dia akan mendapatkan pahala. “Barangsiapa yang menggauli istrinya sehingga mewajibkan mandi pada hari Jumat kemudian dia pun mandi. Lalu bangun pagi dan berangkat ke masjid pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan kutbah dengn seksama tanpa senda gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan salat malam harinya. (HR. Tirmidzi). Sebetulnya, awal mula istilah hubungan intim di malam Jumat adalah sunah rasul ketika umat muslim menemukan hadis Rasullulah SAW dengan bunyi, “Siapa saja yang mandi di hari Jumat…” Dari hal tersebut, ulama banyak yang menyebut hubungan suami istri di malam Jumat adalah sunah rasul. Padahal tidak ada waktu khusus untuk suami istri melakukan hubungan.
Sumber: