Sikapi Keluhan Warga dan Kebutuhan Jama’ah, Nur Amin Tantu Atasi Krisis Air Bersih di Masjid Bontora
<strong>diswaysulsel.com, JENEPONTO </strong>- Sekertaris Fraksi Golkar, Nur Amin Tantu membantu pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Seperti, di Masjid Besar Nurun Muhammad Kecamatan Bontoramba, warga pada berbondong-bondong datang ke Masjid tersebut hendak melaksanakan sholat jumat berjamaah namun kesulitan air wudhu. Tak pikir panjang, dalam kondisi darurat itu Anggota Komisi I DPRD Jeneponto tesebut dengan sigap menyalurkan dua ton air bersih menggunakan bak penampung diatas mobil pick up untuk para Jama'ah mengambil air wudhu. "Jadi ini kondisi darurat dulu, jamaah kesulitan air wudhu makanya saya langsung pergi beli Bak penampung dan plastiknya juga saya belum buka. Insya Allah Jumat berkah," ucap Nur Amin Tantu terlihat sederhana kepada Disway, Jumat (27/10/2023). Masjid Besar Nurun Muhammad Bontoramba ada bak penampung airnya, hanya saja, kata Amin Tantu sebagian warga gunakan untuk mencuci dan mandi sementara air terbatas. Namun meski demikian, legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil 2) Tamalatea-Bontoramba ini tidak mempersoalkannya, Ia pun terus memantau kondisi di daerah yang diwakilinya tanpa terkecuali. "Ini karena kebetulan mobil tangki di rumah rusak dan Insya Allah secepatnya kita perbaiki untuk memenuhi kebutuhan air di masjid dan warga sekitar," ujarnya. Hal itu ia lakukan, sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya dalam menyikapi sebuah persoalan di tengah-tengah masyarakat yang terdampak kekurangan air bersih. "Ya intinya kita sebagai wakil rakyat kerja, kerja dan kerja saja, terserah orang diluar sana menilainya bagaiamana yang penting kita berbuat dan hadir di tengah-tengah mereka," tandasnya. Sementara itu, salah satu jamaah, M Yusri cukup mengapresiasi aksi Nur Amin Tantu dalam mengatasi krisis air bersih di wilayah Bontoramba. "Luar biasa pak kepedulian Pak Amin Tantu, saya salut semoga beliau terpilih lagi jadi anggota dewan," singkatnya diamini. Diketahui, kesulitan air bersih di daerah tersebut ini terjadi karena sumber air seperti sumur dan danau mengering akibat kemarau panjang, sedangkan air sungai menjadi payau atau asin akibat intrusi air laut yang masuk ke alur sungai. (Syamsir)
Sumber: