Bulan Inklusi Keuangan, OJK Sebut Tren Perbankan Sulsel Positif

Bulan Inklusi Keuangan, OJK Sebut Tren Perbankan Sulsel Positif

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) merilis data keuangan perbankan Sulsel untuk 2023. Nampak tren perbankan Sulsel positif di masa transisi. Kepala OJK Sulampua, Darwisman mengungkapkan bahwa pada Agustus 2023, kinerja perbankan mengalami tren positif year on year untuk sektor aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit dari Desember 2022 hingga Agustus 2023. Di sektor aset terdapat kenaikan 10,13 %, dari sebelumnya Rp 175,54 T menjadi Rp184.58 T. Dana Pihak Ketiga sebelumnya Rp116.93 T menjadi Rp123.05 T alias terdapat kenaikan 6,99 %. Terakhir untuk kredit terdapat kenaikan 12,18 % dari Rp139,29 T  menjadi Rp150,74 T. Disisi lain, tingkat risiko kredit perbankan di Sulawesi Selatan masih tetap terjaga di posisi 2.91% dan berada dibawah ambang batas (treshold) sebesar 5% yang ditetapkan Bank Indonesia. "Berdasarkan kegiatan, NPL (non performing loan) Bank umum dan BPR masing-masing sebesar 2.90% dan 3.46%. Adapun indikator fungsi intermediasi LDR mencapai 121.75%," ujar Darwisman dalam event Bulan Inklusi Keuangan di Anjungan Pantai Losari belum lama ini. Untuk rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR)  dari Desember 2022 119.00 % (Bank Umum) dan 87,97 % (BPR) menjadi 122,55 % (Bank Umum) dan 91,25 % (BPR). Beralih ke sektor pasar modal di Sulsel. Tingkat inklusi masyarakat terhadap produk saham, Reksadana, dan Surat Berharga Negara (SBN) kata Darwisman mengalami pertumbuhan yang  cukup signifikan tercermin dari jumlah rekening investasi di Sulsel mencapai 383.621 rekening atau tumbuh sebesar 42,21 % year on year. Dari 383.621 rekening itu, 71,57 % penduduk Sulsel memilih reksadana, 24,67 % masyarakat menyimpan uangnya di produk saham dan selebihnya 3,77 % di SBN. Dari data pemilik rekening investasi yang ditampilkan oleh OJK Sulampua, Desember 2022 ada 212,180 (reksadana),  81,103 (saham), 12,948 (SBN) dibandingkan pada Agustus 2023 terdapat  274,544 (reksadana), 94,632 (saham), 14,445 (SBN). OJK Sulampua terus berbenah dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sulsel. Hal ini kata Darwisman demi mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terutama dalam upaya memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas serta mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan. Telah ditetapkan target inklusi keuangan meningkat menjadi 90 % pada tahun 2024. Merujuk survei yang dilakukan OJK, indeks Inklusi keuangan secara nasional ada di angka 85,10 % dan di Sulsel telah mencapai 88,57 %. Salah satu hal yang dilakukan yakni acara BIK 2023 di Anjungan Pantai Losari yang dimeriahkan dengan 100 tenant dari Industri Jasa Keuangan (IJK) dan UMKM binaan perbankan. Juga terdapat coaching clinic dan talkshow inklusi keuangan hingga games menarik lainnya. Selain itu terdapat program kerjasama antara OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bernama Layanan Literasi dan Inklusi Keuangan ke Daerahku atau yang disingkat LAYARKU. "Dengan memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten/kota di wilayah Sulsel dan Sulbar untuk memberikan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan," tutupnya. (Fath)

Sumber: