Cegah Mobil Nakal, BPTD Kelas II Sulsel Bakal Masifkan Penindakan ODOL Jelang Nataru 2023-2024

Cegah Mobil Nakal, BPTD Kelas II Sulsel Bakal Masifkan Penindakan ODOL Jelang Nataru 2023-2024

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Transportasi memiliki peranan penting dalam pergerakan orang dan barang, semakin tingginya permintaan masayarakat akan jasa angkutan barang maka semakin tinggi pula tingkat persaingan Penyedia jasa angkutan barang, karna tingginya tingkat persaingan penyedia jasa angkutan barang ini menjadi pemicu kendaraan memuat barang dengan kapasitas yang melebihi jumlah berat yang di izinkan (JBI). Maka Unit Pelaksana penimbangan Kendaraan angkutan barang hadir sebagai Unit Pelaksana dibawa Kementerian Perhubungan yang berfungsi untuk mendata, mengawasi dan penindakan terhadap kendaraan yang melakukan pelanggaran kendaraan angkutan barang, seperti kendaraan yang bermuatan barang campuran dari arah Makassar Tujuan Luwu Timur Terjaring melakukan Pelanggaran atas UU nomor 22 tahun 2009 Pasal 307 tidak mematuhi ketentuan tata cara muat pada pelaksanaan Operasi Penimbangan Kendaraan Angkutan Barang di UPPKB Datae Kab. Sidrap Salah satunya, faktor keberadaan truk Over Dimensi Over Load (ODOL) yang sering parkir di ruas jalan poros sidrap. Sehingga, sangat mempengaruhi laju kendaraan lain dan akhirnya menyebabkan kemacetan. Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Selatan, Bahar Latief mengatakan, penindakan untuk Odol menuju Nataru akan lebih dimasifkan. Pihaknya akan melakukan penindakan baik di jembatan timbang maupun di ruas jalan yang sering dijadikan lokasi parkir. "Jadi ada beberapa jembatan timbang di wilayah kerja BPTD Kelas II Sulsel, ada 12 UPPKB dan 8 UPPKB yang beroperasi, Khususnya di UPPKB Datae dan ini kita tidak bisa sendiri, harus ada teman-teman kepolisian, TNI dan (Dishub) provinsi, kabupaten atau kota, itu harus bersinergi di jembatan timbang," ujarnya kemarin. "Di kabupaten dan kota juga diharapkan jangan memberikan uji KIR kepada kendaraan melebihi kapasitas (ODOL) tersebut," tegas Bahar, saat diwawancarai usai rapat koordinasi persiapan angkutan natal 2023 &amp; tahun baru 2024 Ia mengakui kondisi saat ini cukup riskan, mengingat mobilitas kendaraan semakin mendekati perayaan natal semakin padat. Ditambah lagi musim hujan yang sudah tiba. Masih sangat banyak odol parkir untuk menghindari pemeriksaan petugas di jembatan timbang. "Ini yang menjadi PR kita bersama karena rata-rata yang menunggu pada saat kita sudah tidak bertugas lagi baru dia lewat itu (jembatan timbang). Rata-rata kendaraan yang disinyalir kendaraan yang melanggar aturan baik dari dokumen, maupun berat kendaraan, ini kita cari nanti solusi penanganannya bagaimana, tentu bersinergi dengan pihak terkait," tukasnya. (Fath)

Sumber: