Peduli, HPMT Komisariat IAI Al-Amanah dan KSP Jeneponto Galang Dana untuk Korban Kebakaran
<strong>diswaysulsel.com, JENEPONTO </strong>- Koalisi, Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea Komisariat Institut Agama Islam Al-Amanah (HPMT Kom. IAI AI-Amanah) dan Komunitas Siri Na Pacce (KSP) Kabupaten Jeneponto menggelar penggalangan dana selama empat hari berturut-turut di persimpangan jalan di Kabupaten Jeneponto. Seperti, di simpang tiga Belokallong, batas Kota Bontosunggu (Karisa), Tanru Sampe dan hari ke empat di Karangpuang Pa'ja. Aksi kemanusiaan kedua komunitas tersebut, sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya terhadap korban kebakaran yang terjadi di Lingkungan Bungung Lompoa, Kelurahan, Tolo, Kecamatan Kelara, Jeneponto pada Jumat, 15 Desember 2023 lalu. Dalam peristiwa itu berlangsung sekira pukul 04.00 WITA. Si jago merah menghanguskan 4 unit rumah milik warga rata dengan tanah. Ketua HPMT Komisariat IAI AI-Amanah Kabupaten Jeneponto, Asbar mengatakan, aksi penggalangan dana yang dilakukan selama 4 hari ini untuk para saudara-saudara kita yang tertimpa musibah kebakaran di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara. Kata Asbar, selama empat hari tersebut, komunitas berhasil mengumpulkan dana kurang lebih Rp 2.000.000 (Dua juta rupiah). "Jadi dana yang terkumpul ini kita belanjakan untuk keperluan hari-harinya yang dianggap paling mendesak. Dan alhamdulillah, kemarin kita sudah serahkan ke korban kebakaran dalam bentuk barang (prabotan)," ucap Asbar kepada Disway, Minggu (24/12/2023). Ia menjelaskan, aksi kemanusiannya ini, tidak hanya tentang siapa yang di bantu dan siapa yang membantu tetapi ini adalah simbolis kecintaan dan kepedulian terhadap masyarakat Jeneponto dalam mencapai keharmonisan dalam bermasyarakat di daerah yang berjuluk di Butta Turatea ini. "Jadi gerakan yang kami lakukan ini tidak lain sebagai bentuk rasa cinta dan kepedulian kami terhadap sesama," jelasnya. Di tempat yang sama, Komando KSP Jeneponto, Daeng Jarre menambahkan bahwa hari ini pemuda harus menjadi garda terdepan dalam kegiatan sosial. "Kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi, tetaplah menjadi pemuda yang pandai melihat kondisi yang terjadi di tengah masyarakat," singkatanya. (Syamsir)
Sumber: