Jembatan Senilai Rp6,8 Miliar Roboh, Jibang : Tidak Adaji Masalah
<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY, Bone</strong> - Jembatan Garimppang yang berlokasi di Desa Kalero, kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone roboh, Minggu, 8 Mei 2022. Itu setelah tiang tengahnya dihantam pohon besar yang hanyut akibat meluapnya sungai mengaliri Desa Kalero.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Padahal jembatan Garimppang tersebut masih baru dibangun pada Januari 2022 dengan menggunakan anggaran dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp6, 8 miliar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Ironisnya, robohnya jembatan dari dana PEN tersebut ditanggapi santai Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bone, H. Jibang.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Dia mengatakan, robohnya jembatan itu adalah hal yang biasa saja. Dia menilai tidak terlalu mengkhawatirkan dan merugikan karena pekerjaan masih berlangsung. Kemudian dinilainya, jembatan yang roboh hanya beberapa rangka.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Tidak adaji masalahnya itu, paling dalam dua hari bisa kembali dirangkai. Dan juga akan mau dibongkar kembali rangkanya baru dipasang kembali. Kalau ada yang hilang, palingan bautnya ji dan rangka baja tidak adaji yang rusak," jelasnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Jibang juga dengan entengnya menjelaskan jika jembatan tersebut dipastikan akan bisa selesai tepat waktu dan sudah berkoordinasi dengan kontraktornya untuk bisa segera melakukan pengangkatan jembatan yang roboh tersebut.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Kami juga sudah mengkoordinasikan dengan pekerjanya dan mereka siap dalam waktu singkat ini akan melakukan perbaikan ulang lagi," jelasnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sementara itu , Salah seorang warga Kecamatan Kajuara sekaligus salah seorang penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Rahman mengaku telah meninjau langsung ke lokasi jembatan roboh tersebut setelah melihat berita viral di medsos . Menurut dia, jembatan itu rubih disebabkan oleh adanya kayu besar yang hanyut akibat hujan yang turun selama 12 jam Sabtu (7/5) kemarin.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Saya penasaran dengan berita yang beredar di medsos jadi saya ke lokasi jembatan dan melihat langsung rangka jembatan yang belum rampung itu jatuh menyentuh dasar sungai," ungkapnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Rahman juga menanggapi ragu dan pesimis jika para pekerja itu dapat merampungkan pekerjaan jembatan sesuai jadwal. Mengingat kondisi jembatan begitu parah.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Bukan hal yang biasa itu, beberapa rangka sepertinya bengkok dan butuh alat berat untuk mengangkat rangka jembatan itu, dan sepertinya saya melihat harus dibongkar ulang baru dipasang lagi, " tukasnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Rahman menjelaskan sempat menayangkan ke beberapa masyarakat setempat terkait jembatan roboh itu. "Pekerjaan jembatan itu dinilai tak akan bertahan lama dan meragukan kualitas jembatan tersebut, " ungkap Rahman menirukan ucapan Masyarakat setempat.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Tak hanya itu, Jembatan yang dibangun menggunakan dana PEN tersebut diminta agar pihak terkait untuk melakukan peninjauan ulang terhadap pembangunan jembatan. Karena<br>diduga kuat, konstruksi jembatan tidak dirancang untuk menahan derasnya debit air.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sehingga proyek jembatan yang dikerjakan oleh PT. Bersama Bangun Indonesia Mandiri ini diharapkan betul-betul bisa cermati dengan serius agar pekerjaan bisa berkualitas dan bertahan lama.***</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>( <strong>Subaer</strong>)</p> <!-- /wp:paragraph -->
Sumber: