Cuaca Ekstrem, Pemkab Gowa Berlakukan Sekolah Daring
<strong>diswaysulsel.com, GOWA </strong>- Cuaca ekstrem jadi perhatian Pemkab Gowa. Selain mengimbau masyarakat waspada, Pemkab Gowa juga akan memberlakukan sekolah dalam jaringan atau daring. Pemberlakuan belajar daring ini sebagai langkah antisipasi dalam menghindari resiko akibat dampak cuaca ekstrem. "Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi insiden yang mungkin dapat membahayakan keselamatan guru dan peserta didik jika harus keluar rumah di saat cuaca ekstrem," terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad, Senin, 15 Januari 2024. Mantan Kepala Bappeda Gowa itu mengaku telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh stake holder satuan pendidikan. Surat edaran tersebut berisi, jika terjadi kondisi yang tidak memungkinkan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan secara luring, maka pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara daring. "Edaran ini juga sebagai langkah pemantauan kita terhadap lingkungan di sekitar satuan pendidikan yang ada. Karena setiap Kepala Sekolah dan Pengawas kami minta membuat laporan tertulis mengenai kondisi terkini yang terjadi di lingkungan sekolah masing-masing," jelas Taufiq. Lebih lanjut, ia juga meminta agar seluruh Kepala Sekolah, Pengawas, dan Koordinator Wilayah melakukan langkah-langkah dalam mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan di satuan pendidikan. "Sesuai arahan Bapak Bupati pada Coffee Morning yang diikuti para pimpinan SKPD dan Camat se-Kabupaten Gowa, maka kami dari Dinas Pendidikan melalui kepala sekolah, pengawas, dan koordinator wilayah mulai hari ini membuat Posko dan Tim Tanggap Cuaca Ekstrem di Kecamatan masing-masing," tambahnya. Sebelumnya pada Coffee Morning yang dilaksanakan oleh Pemkab Gowa Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan telah memberikan instruksi kepada para pimpinan SKPD terkait, camat, lurah, dan kepala desa untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi juga melanda Kabupaten Gowa. "Biasanya intensitas hujan seperti ini, kita mengantisipasi banjir dan longsor. Utamanya longsor. Karena banyak terjadi kebakaran hutan pada saat kemarau, dan bekas kebakaran tersebut berpotensi mengalami longsor. Untuk Bapak/Ibu Camat yang berada di 9 dataran tinggi untuk memperhatikan lokasi-lokasi yang berpotensi banjir dan longsor," katanya. Adnan juga menyampaikan kepada para camat, lurah, dan kepala desa agar memberitahu warganya yang berada di wilayah berpotensi longsor untuk mengungsi sementara ke wilayah yang aman. "Masyarakat yang berada di lokasi yang berpotensi longsor kita harapkan dapat mengungsi dulu ke daerah yang aman. Nanti kembali setelah ada pemberitahuan lebih lanjut dari BMKG," tukasnya. Adnan juga meminta Kepala BPBD Kabupaten Gowa untuk aktif memberikan informasi prakiraan cuaca dari berbagai sumber, serta meminta para camat untuk membuat posko siaga bencana setiap saat. "Sebagai langkah awal, perkuat kolaborasi dengan stakeholders yang ada, baik itu PMI, Basarnas, Pramuka, dan lain-lain. Semoga Kabupaten Gowa bisa terhindar dari hal-hal yang kita sama-sama tidak inginkan," tandasnya. (Rusli)
Sumber: