Miris! Bayi Stunting di Tamanroya Tinggal di Kolong Rumah Kumuh, Butuh Perhatian Pemerintah
<strong>diswaysulsel.com, JENEPONTO </strong>- Potret yang sangat memilukan setelah melihat kondisi dan kehidupan pasangan suami istri (pasutri) Saripuddin dengan Astria beserta kedua anak-anaknya. Keluarga miskin ini, betul-betul sangat memprihatinkan. Pasalnya, mereka tinggal satu atap dan tidur bersama di kolong rumah kumuh berlantai tanah hanya dialas kasur yang sudah kusam dan lapuk. Sungguh malang nasibnya, tempat tidur mereka tidak ada kamar dan ranjang, melainkan, hanya diding anyaman bambu yang sudah keropos dijadikan sebagai pembatas. Di kolong rumah yang ditinggalinya sebagai tempat berteduh terlihat kotor, jorok dan lembap sehingga dapat mengundang nyamuk untuk berkumpul. Tidak ada satupun perabot rumah tangganya yang terlihat berlebihan kecuali satu mata lampu yang menjadi sumber penerang baginya. Di kala hujan turun air pun masuk menggenangi tempat tidurnya. Pasangan suami istri ini, hanya menumpang di kolong rumah tetangganya di kampung Lae-lae, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Istri Saripuddin, Astria berharap kepada kepemerintah agar mendapat tempat yang lebih layak bersama dengan anak-anaknya. "Saya mau rumah pak supaya saya bisa tinggal dengan tenang bersama anak-anakku," harap Astria kepemerintah saat di temui Disway di kediamannya, Selasa (23/01/2024). Ia mengaku hidupnya serba kekurangan. Suaminya yang hanya bekerja sebagai Nelayan tidak cukup menopang untuk kebutuhan hari-harinya. "Suamiku kalau pulang dari laut menangkap ikan kadang dapat kadang tidak kasihan. Itupun kalau dapat ikan hanya untuk penyambung hidup saja," katanya. Harapan satu-satunya, Astria ingin agar anak keduanya bernama Muh Alief Syarif yang usianya kurang lebih 10 bulan tersebut cepat sembuh dari stunting akibat kekurangan gizi. "Ie, alhamdulillah tahun ini saya sudah didata sama orangnya sosial, mudah-mudahan saya dapat KIS dan PKH juga pak," harapnya lagi. Astria seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurusi anak-anaknya dengan konominya yang penuh serba keterbatasan. Sementara itu, Kepala Kelurahan Tamanroya, Sumarni mengaku setelah melihat langsung keadaan warganya memang sangat memprihatinkan. Memang di wilaya kampung Lae-lae masuk dalam kawasan kumuh sehingga kadang lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan. Apalagi kata dia, kondisi ekonomi dari saudara Astria ini cukup memprihatinkan, dimana kesehatannya tidak berbanding lurus dengan kehidupan yang dialaminya. "Ia juga hanya nebeng di rumah keluarga, di kolong rumah lagi dan tidak ada juga ranjangnya kasihan jadi otomatis kalau hujan pasti lembabki tempat tidurnya," kata Sumarni. Sumarni berharap agar warga tersebut sangat perlu diperhatian secaraserius oleh Dinas terkait, baik Dinas Sosial maupun Dinas Perumahan. "Keluarga Ini memang perlu perhatian secara serius dari Dinas terkait, seperti Dinas Sosial dan Dinas Perumahan," harapnya. (Syamsir)
Sumber: