Apdesi Sulsel Tepis Tudingan Elit PDIP Ada Intimidasi ke Kades
![Apdesi Sulsel Tepis Tudingan Elit PDIP Ada Intimidasi ke Kades](https://sulsel.disway.id/uploads/20240221_211010-jpg.webp)
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulsel menepis anggapan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang menganggap ada intimidasi yang didapat para kepala desa (Kades) untuk memilih calon tertentu. Ketua Apdesi Sulsel, Sri Rahayu Usmi menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar. Para kepala desa khususnya di Sulsel memilih salah satu calon berdasarkan hati nurani mereka. "Kami terima kasih atas apa yang disampaikan, tetapi itu menurut beliau, tapi dari kami yang kemudian bergerak itu tidak ada intimidasi," ujarnya kepada awak media, Rabu 21 Februari 2024. "Kalau saya secara tegas menyatakan tidak benar (tudingan Hasto)," sambungnya. Kepala Desa memilih karena sudah menjadi haknya untuk memilih sesuai hati nuraninya. Yang salah kata Sri Rahayu jika ikut berkampanye memenangkan salah satu calon. "Tidak ada salah seorang kepala desa kalau mereka punya pilihan, yang salah kalau mereka berkampanye," bebernya. Jika Hasto atau orang lain mendapatkan bukti terdapat intimidasi untuk memilih calon tertentu sebaiknya dilaporkan kepada pihak penegak hukum. "Kalau dia mengganggap ada semacam pelanggaran ada proses yang harus dihargai, buktikan, harusnya melalui hukum," bebernya. Lanjutnya, sekali lagi Sri Rahayu tekankan bahwa tidak ada sama sekali dirinya ataupun kepala desa lain di Sulsel ditekan atau diintimidasi untuk memilih calon tertentu. Ia memilih sesuai hati nurani dan melihat calon mana yang peduli dengan kepentingan desa. "Tidak ada dorongan saya sebagai ketua Apdesi sama sekali diminta ditekan ditelfon tidak pernah diintimidasi, semuanya nurani. Saya memilih salah satu Paslon karena menganggap dia terbaik dan memerhatikan kepentingan desa," terangnya. Ia juga mengapresiasi kerja aparat hukum seperti Polda Sulsel karena telah menjaga pemilu agar lebih damai. "Saya berfikir pihak aparat hukum sudah luar biasa dalam hal menciptakan pemilu damai, persaingan begitu luar biasa padahal. Makanya ini harus diapresiasi kepada penegak hukum dan seluruh jajaran dan pihak terkait," jelasnya. Salah satu kepala desa di Kabupaten Maros tepatnya di Desa Sudirman Kecamatan Tanralili bernama Leni Marlina juga menyampaikan bahwa ia tidak pernah menerima tekanan untuk memilih calon tertentu. Ia memilih karena pilihan hati. Kalau menurut saya masalah tekanan pada umumnya dan khusus tidak ada dan saya pengurus Apdesi kabupaten Maros tidak ada telfon dan datang ke rumah untuk (mendorong) mendukung calon tertentu semuanya itu adalah hati nurani," tutupnya. (Fath)
Sumber: