Silaturrahmi Nasabah PNM Mekaar, Presiden Jokowi Pesan Agar Lebih Produktif Manfaatkan Pinjaman
<strong>diswaysulsel.com</strong> - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi, mengapresiasi kinerja PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang terus meningkatkan cakupan penyaluran pinjaman produktif untuk segmen keluarga pra sejahtera. Dalam acara silaturahmi dengan peserta dan pendamping program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PNM di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros pada Kamis (22/2/2024) siang, Jokowi juga mengingatkan nasabah PNM itu bisa betul-betul memanfaatkan pinjaman untuk hasil yang produktif. Menurut Jokowi, pertumbuhan PNM Mekaar terbilang signifikan. Ia mengaku ingat pertama kali PNM Mekaar dibentuk pada 2015 hanya memiliki nasabah 400 ribu. Lalu, terus berkembang dan terakhir laporan yang diterimanya kini sudah mencapai 15,2 juta nasabah. "Saya senang karena 2015 itu baru sekitar 400 ribu (nasabah), sekarang sudah 15,2 juta. 99 persen nasabahnya ibu-ibu semua," kata Jokowi, di hadapan sedikitnya 5.000 emak-emak nasabah PNM. Secara khusus, kinerja PNM Mekaar di Sulsel pun dilaporkan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Jokowi menyebut berdasarkan laporan yang diterimanya, angka penyaluran pinjaman di provinsi ini mencapai Rp6,81 triliun. Nominal itu disebutnya terbilang tinggi dan diharapkan dapat dioptimalkan. "Rp6,8 triliun yang diberikan ke Sulsel itu gede banget," ujarnya. Olehnya itu, Jokowi berpesan agar nasabah PNM Mekaar yang didominasi emak-emak agar berhati-hati mengelola uang pinjaman. Harus dipakai untuk kegiatan produktif, bukan malah konsumtif. Naluri berbelanja harus ditekan. "Itu bukan uang ibu. Itu uang kita semua. Jangan nengok, mau beli. Dapat uang Rp5 juta nengok kanan, nengok kiri, tetangganya beli TV baru ikut-ikutan mau. Ini akan mulai masalah. Mungkin satu-dua bulan belum, tapi masuk ke bulan 6 sudah susah nyicil," ungkapnya. Pinjaman dari PNM Mekaar, kata dia, harus 100 persen dipakai untuk modal usaha. Kalau pun ingin berbelanja, sebaiknya memakai hasil keuntungan. Itu pun untuk barang-barang yang memang berguna atau dapat meningkatkan usaha. Sementara itu, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, menyampaikan pertumbuhan atau kinerja PNM terbilang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. PNM telah banyak membantu usaha emak-emak pra-sejahtera untuk berkembang. Secara nasional, pertumbuhan jumlah nasabah naik dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, jumlah nasabah PNM hanya 6 juta dan kini telah menembus angka 15,2 juta nasabah. "Khusus di Sulsel, nasabah aktif telah mencapai 406 ribu dengan nilai penyaluran (pinjaman) Rp6,81 triliun. Untuk Maros sendiri, nasabah aktif 24.461 dengan nilai penyaluran Rp374 miliar," tuturnya.
Sumber: