Pemkab Maros Mulai Seleksi Anggota Paskibraka, Diikuti 243 Pelajar SMA dan Dipantau Langsung BPIP

Pemkab Maros Mulai Seleksi Anggota Paskibraka, Diikuti 243 Pelajar SMA dan Dipantau Langsung BPIP

<strong>diswaysulsel.com, MAROS --</strong> Pemerintah Kabupaten Maros mulai melakukan seleksi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Seleksi ini diikuti sebanyak 243 pelajar SMA/SMK dan MA se-Kabupaten Maros. Tahapan seleksi meliputi Computer Assisted Test (CAT) Tes Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (TWK), serta Tes Intelegensia Umum (TIU). Kepala Kesbangpol Maros, Eldrin Saleh Nuhung menyampaikan, setelah tahap tes administrasi, ada 335 pelajar yang lolos diantaranya 202 putra dan 133 putri. Namun yang berhasil mengikuti tes CAT hanya 243 pelajar. 92 pelajar lainnya dinyatakan gugur karena tinggi badan tidak sesuai dengan ketentuan dan buta warna dilengkapi dengan surat pernyataan dari dokter. "243 calon paskibraka 2024 lolos setelah melalui tahap administrasi melalui aplikasi transparansi paskibraka BPIP. Mereka melanjutkan ujian seleksi TWK dan TIU secara CAT,” ungkapnya. Pelajar yang lulus, kata Eldrin, akan melanjutkan tahapanan seleksi ke tes kesehatan 2-3 Maret, tes parade 4 Maret, tes baris berbaris pada 5 Maret. "Dilanjutkan tanggal 6-7 Maret tes kesemaptaan dan tes kepribadian dan wawancara tanggal 9 Maret,” bebernya. Dia juga menjelaskan, setiap sistem seleksi yang digunakan sekarang dilakukan secara transparan, nanti hasilnya akan dilaporan dan dimonitor ke pusat. Maka ia berharap, para peserta mampu untuk menunjukkan bakat dan potensi sebagai calon paskibraka. Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam menyampaikan tiga seleksi ini langsung dipantau oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). "Jadi tidak ada campur tangan timsel ataupun istilah kedekatan secara pribadi. Kalian semua generasi penerus kami," tutur Chaidir. Dia pun berharap setiap tahapan tes yang dilalui, para calon Paskibraka menampilkan kemampuan yang maksimal, menjaga kesehatan, dan memberikan upaya terbaik agar dapat mengharumkan keluarga dan khususnya Kabupaten Maros. "Dulu saat SMA, saya menjadi pengerek bendera saja. Pengerek bendera di sekolah saja (bisa) menjadi bupati. Apalagi pasukan di luar. Terima kasih pada guru dan pembina paskibra," pungkasnya. <strong>(*)</strong>

Sumber: