DPRD Makassar Dorong Pemkot Optimalkan Program Longwis
<strong>DISWAYSULSEL.COM, MAKASSAR</strong> - Anggota DPRD Makassar, Yeni Rahman mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengoptimalkan Lorong Wisata (Longwis) sebagai program yang mampu meningkatkan nilai ekonomis masyarakat. Serta memiliki daya tarik. Legislator PKS ini menilai masih ada yang perlu dibenahi dalam Longwis tersebut. Sebab sejauh ini, program Longwis dianggap belum berjalan optimal. “Yang dianggap sebagai lorong wisata yang bagus itu persentasenya tidak seberapa. Seperti lorong wisata di lorong saya itu tidak ada. Apa wisatanya?” Sebut Yeni. Selain itu, Yeni menyarankan, Pemkot Makassar perlu lebih aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai Longwis. Ini bertujuan agar program tersebut berjalan maksimal. “Sehingga begitu ada program, semua menyambut baik dan semua terlibat. Jangan sampai lorong wisata hadir, tetapi masyarakat yang ada di wilayah situ juga tidak paham, yang paham itu adalah OPD,” sarannya. Yeni menilai, beberapa tempat bersejarah di Makassar yang berada dalam lorong, sebaiknya dimasukkan pada program Longwis. Kendati ada budaya literasi yang dapat dikembangkan. Dengan begitu kata dia, program Longwis yang memuat 21 konten di dalamnya, seperti food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, sosial mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM, semakin matang. “Ada literasi di dalamnya yang harusnya anak muda tahu. Itu kan situs sejarah. Pemerintah harusnya bisa melihat,” kata anggota Komisi D DPRD Kota Makassar itu. Sementara Anggota Komisi C DPRD Makassar, Andi Suharmika, mengapresiasi program Lorong Wisata. Menurutnya program ini bisa menjadi cerminan kabupaten/kota lain di wilayah Indonesia. Apalagi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung program Longwis. Bahkan mendorong pemerintah kabupaten/kota di Indonesia mencontoh inovasi penataan ruang program Lorong Wisata (Longwis) yang digagas Pemerintah Kota Makassar. “Satu keberhasilan dari Pemerintah Kota Makassar dengan program lorong wisatanya. Akhirnya lorong wisata menjadi cerminan kota-kota lain. Apalagi BRIN sudah mengeluarkan pendapatnya. Artinya program yang diinisiasi oleh Danny Pamanto ini berhasil menjadi percontohan. Kita sangat mengapresiasi hal tersebut,” kata Andi Suharmika. Meski begitu, ia mengatakan kalau setiap program berjalan pasti butuh evaluasi agar bisa dilakukan pembenahan. “Apalagi kalau kita berbicara lorong wisata. Longwisnya sudah baik, tapi tentu hal-hal teknis yang perlu dibenahi lagi, agar lorong wisata ini semakin baik lagi, jadi cerminan bukan cuma skala nasional tapi internasional,” tutupnya.
Sumber: