Mural Budaya Bugis-Makassar Daya Tarik di Lorong Wisata Kyoto
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR -</strong> Lorong Wisata Kyoto tak hanya terkenal dengan potensi wisatanya. Namun lorong wisata ini juga kaya dengan seni mural budayanya. Terletak di Jalan Daeng Tata 3 Lorong 2 di Kelurahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, mural Tari Paraga dan Pakacapi turut memanjakan pengunjung di Longwis Kyoto ini. Ada juga mural Raja Gowa ke-16, Sultan Hasanuddin. Selain itu, ada juga mural unik bergambar pecahan uang kertas sepuluh ribu. Dalam mural uang tersebut menggambarkan perempuan sedang memperagakan Tari Pakarena. Mural-mural ini pun menjadi daya tarik dan objek foto. Ketua RW Longwis Kyoto Mustakim Dg Nuntung mengatakan, selain mural, ada potensi budaya yang perlu dilestarikan di lorong itu. "Mural di depan itu tidak sekedar dipasang. Tari pakarena itu di sini awalnya," kata Dg Nuntung kepada Harian Disway Sulsel pada Selasa (12/03/2024). Pria parubaya yang sudah menetap sejak 1970 itu mengatakan, ada Sanggar Batara Gowa yang telah berusaha menjaga kelestarian budaya mereka. Selain budaya, lorong sepanjang kurang lebih 250 meter itu juga memiliki banyak sejarah perlu dijaga. "Mulai dari kuburan H. Bau, pahlawan itu. Ada juga Daeng Tata. Pahlawan Nasional. Banyak sejarah di sini," tuturnya. Sementara salah satu warga, Murni mengatakan, banyak perubahan baik yang mereka rasakan sejak Longwis hadir. Dia merasa senang karena lorongnya sering dikunjungi. Bahkan, kata dia pernah didatangi tetamu dari luar negeri. "Lorong kami sudah sering dikunjungi. Sebentar-sebentar ada lagi acara," ujar Murni yang merupakan pelaku UMKM di Longwis Kyoto. (Josh)
Sumber: