Lorong Wisata Dorong Program Low Carbon City

Lorong Wisata Dorong Program Low Carbon City

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR -</strong> Selama kurun waktu tiga tahun 2022 - 2024, penyebaran Lorong Wisata (Longwis) di 15 kecamatan se-Kota Makassar terus bertumbuh. Eksplorasi potensi daya tarik wisata juga terus dilakukan. Lorong wiisata yang telah menjadi program unggulan Pemerintah Kota Makassar yang digagas Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, telah berhasil mengubah 2.500 menjadi lorong wisata. Dari yang dulu biasa-biasa saja, kini menjadi destinasi alternatif saat berkunjung ke Makassar. Danny, begitu Wali Kota Makassar akrab disapa mengatakan, program lorong wisata yang bertujuan mengembangkan perekonomian warga di lorong lewat pembinaan UMKM, pertanian hingga perikanan, juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung Low Carbon City atau rendah karbon. "Dari delapan ribu lorong wisata di Kota Makassar, kini sudah ada dua ribu lima ratus lorong wisata," kata Danny pada acara USAID Clean Cities Blue Ocean (CCBO) di Kota Makassar, Rabu (20/03/2024). Salah satu upaya menjadikan Longwis rendah karbon dengan menghadirkan program bank sampah. Selain itu, ada 21 konten di Longwis yang termasuk dalam pemberdayaan dan sirkulasi ekonomi. Sebab, kata Wali kota Makassar dua periode itu, masih tantangan besar di Kota Makassar soal kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. Sebab Kota Makassar hanya bersih dalam dua jam. Olehnya itu dia mengajak seluruh masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan berani untuk memilah sampahnya untuk diolah. Sementara itu, Kepala Kecamatan Panakukang Ari Fadli menyampaikan, pihaknya ingin bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Makassar dalam menyadarkan masyarakat untuk mengelola sampah dengan bijak. Pihak kecamatan terus berupaya untuk ingatkan masyarakat dalam mengelola sampah. "Yang pertama upaya dari kecamatan kita kan kerja sama dengan dinas terkait dalam hal ini lingkungan hidup, karena ilmu memilah, memilih sampah itu kan ilmunya Dinas Lingkungan Hidup. Kita kan sebagai cuma motivator," ucap Ari Fadli. Selain itu, kecamatan panakukang lakukan pembinaan terhadap masyarakat untuk kelola sampah, sehingga dapat memunculkan keinginan besar untuk membuat bank sampah. Karena bank sampah dapat menghidupi masyarakat. Buktinya, pada saat pandemi Covid -19, banyak masyarakat yang diberhentikan dari tempat kerjanya, dan beralih profesi menjadikan sampah sebagai rejeki. "Pasca covid kemarin kan banyak sodara sodara kita, tetangga kita mungkin yang resign dari pekerjaannya, salah satu yang bisa menjadi pelarian untuk mendapatkan penghasilan kan bank sampah. Sampah kan tiap hari ada. Tinggal bagaimana masyarakat betul betul menseriusi barang kan. Bisa fokus di situ," ucap Ari Fadli. (Jun)

Sumber: