Longwis Baru di Manggala Mulai Berbenah

Longwis Baru di Manggala Mulai Berbenah

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Penambahan Lorong Wisata (Longwis) di setiap kecamatan mulai berjalan. Masing-masing kelurahan telah mengirimkan pengajuan Longwis baru di 2024. Salah satunya Kelurahan Manggala di Kecamatan Manggala. Diketahui, Kecamatan Manggala pada 2022 memiliki 68 Longwis. Pada 2023 bertambah 56 Lorong Wisata. Khusus Kelurahan Manggala, saat ini terdapat 17 Longwis. "Kelurahan Manggala untuk 2024 sudah diusulkan (Longwis baru). Ada 7 (penambahan). Masing-masing 7 lorong pada 8 Kelurahan. Jadi 64 lorong satu kecamatan," kata Kepala Divisi Ekonomi dan Pengembangan (Kasi Ekbang) Kelurahan Manggala, Haslinda kepada Harian Disway Sulsel, Senin, (1/4/2024). Haslinda mengatakan, tujuh Longwis baru sudah hampir rampung. Sebagian besar dilakukan pengecetan. Sisa menunggu bantuan bibit dari dinas terkait di Pemerintah Kota Makassar. "Jadi baru pengecetan. Kalau penanaman belum. Rata-rata sudah dicat tapi cat pribadi. Kan selama ini lorong masih bantuan bibit-bibit. Kalau yang lain itu masih swadaya," tuturnya. Haslinda menegaskan, pengelolaan longwis baru maupun yang sudah lama harus sama-sama diperhatikan. Bukan cuma fokus pada pembenahan Longwis baru. Ia mengaku, lorong-lorong yang ada di Kelurahan Manggala sudah dikelola dengan baik. "Kalau saya di sini terurus semua yang 17 lorong itu. Ditambah ini lorong yang baru (7). Ini baru-baru panen selada di salah satu lorong, Balisdong," tambahnya. Program-program yang tidak lepas di setiap lorong adalah penanaman bibit. Ini untuk menunjang pemenuhan pangan warga di lorong. "Selama ramadhan ini tanaman yang di lorong itu dimanfaatkan sama warga sendiri. Tidak dijual," ucapnya. Salah satu Dewan Lorong di Kecamatan Manggala, Irwan mengatakan, untuk penambahan harus meninjau terlebih dahulu lorong yang akan dijadikan Longwis "Harus diliat dulu lorongnya. Cocoknya apa yang bagus di sana," kata Pria yang akrab disapa Iwan itu. Meskipun Longwis memiliki banyak program, setiap lorong punya potensinya masing-masing. "Tidak bisa dimasukkan semua program di situ. Kita liat yang mana cocok. Jadi orang nanti gampang cari lorongnya. Longwis Sipakainga misalnya ada produksi telur di sana karena dia peternakan di sana. Sipakatau pertanian karena ada kebunnya di sana. Fokus satu saja supaya betul berkembang. Kayak bank sampah itu harusnya di tamanggapa. Karena dekat dengan TPA juga," bebernya. Selain itu, Irwan juga menekankan harus ada kerja sama antar pemerintah dari tingkat atas ke bawah. "Kita semua harus kerja sama. Mulai dari Camatnya, lurahnya, rt rwnya, juga warganya," pungkasnya. (Josh)

Sumber: