Longwis Canberra, Surganya TOGA di Makassar
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Upaya warga lorong memanfaatkan lahan tak terpakai menjadi surga bagi aneka dan ragam tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan. Itu telah dilakukan di Lorong Wisata (Longwis) Canberra yang berlokasi di Jalan A.P Pettarani V, Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang ini memiliki berbagai macam tanaman obat keluarga (TOGA) yang ditanam di sisi jalan sepanjang lorong. Mulai dari sirih, mayana, sirsak, pepaya, jambu, dan banyak lagi. Tanaman tersebut dimanfaatkan daunnnya untuk dijadikan obat. "Ini daun mayana kan obat batuk. Ini yang ungu, Daun sirih untuk sariawan atau tipes. Direbus saja terus diminum airnya. Kadang langsung dimakan saja. Diberi kapur dan pinang. Dikunyah. Untuk memperkuat gigi," kata salah satu Warga Longwis Canberra, Uzia Lalan, Kamis, (4/4/2024). Wanita yang akrab disapa Mace oleh warga lorong itu mulai tinggal di sana pada 1970-an. Ia mengatakan, dulunya lingkungan tempat tinggalnya sangat gersang. Pada 2016, ia mulai menanan beberapa tanaman untuk memeberi kesan baru di sana. "Awal menanam karena kusuka memang. Kusuka kalau hijau. Baru kayak segar dirasa kalau hijau," katanya. Di depan rumahnya juga ditanami tebu. Selain disukai anak-anak karena rasanya yang manis, ternyata tebu juga dapat dijadikan sebagai obat. "Obat-obatan juga itu (tebu). Tebu kan kalau tidak keluar suarata dibakar baru diperas, baru diminum airnya," jelasnya. Di sana juga terdapat pepaya. Buahnya dapat dibuat sayuran dan dimakan langsung. Sementara daunnya bisa sebagai obat, "Obat DBD (demam berdarah) itu," ucapnya. Warga lain, Erni juga menanam tanaman obat di depan rumahnya. Ada jambu biji dan bangle. Disebut Erni, daun jambu biji dapat digunanakan untuk obat mencret. "Kalau ini bangle Obat juga. Obat sakit perut. Kalau orang sakit perut daunnya digosokkan ke perut," imbuhnya. (Josh)
Sumber: