Dialog Kohati Dipersekusi BEM Kampus ATIM, Sebut HMI Organisasi Ilegal
![Dialog Kohati Dipersekusi BEM Kampus ATIM, Sebut HMI Organisasi Ilegal](https://sulsel.disway.id/uploads/WhatsApp-Image-2024-05-04-at-21.56.54-jpeg.webp)
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Peserta dialog Hari Pendidikan yang diselenggarakan Pengurus Kohati HMI Komisariat Atim bersama Kohati Ekonomi dari kampus UMI mendapatkan tindakan persekusi dan kekerasan verbal dari sejumlah mahasiswa di Kampus ATIM. Kegiatan Dialog Kohati yang berlangsung di Kampus Politeknik ATIM pada Jumat (3/5) mendadak dibubarkan. Bahkan sejumlah mahasiswa yang belakangan diketahui dari BEM ATIM menganggap bahwa HMI adalah organisasi illegal. Menanggapi tindakan tersebut, Ketua Kohati Komisariat ATIM, St Rofiah, mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa dari BEM ATIM yang membubarkan kegiatan dialog adalah hal yang keliru dan melawan hukum. “Kegiatan kami dibubarkan, Mereka dari BEM ATIM menyebut HMI organisasi Ilegal. Sedang dalam Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2018 memperbolehkan organisasi ekstra masuk dalam kampus,” tutur Rofiah. Tak sampai disitu, Sejumlah mahasiswa yang melakukan persekusi di dialog Kohati melakukan intimidasi dan kekerasan verbal dengan mengucakpan kalimat-kalimat yang tak senonoh. “Kami terintimidasi, mereka berorasi dengan kalimat yang tak senonoh yang ditujukan ke kami. Sebagai perempuan, kami penyelenggara dan peserta dialog tentunya ketakutan, dikelilingi sejumlah mahasiswa dari BEM ATIM yang ingin membubarkan kegiatan dilalog kami,” sebutnya, Sabtu (4/5/2024). Sementara, Ketua Kohati HMI Cabang Makassar, Zulaika mengecam tindakan persekusi yang dilakukan BEM ATIM atas dialog yang dilakukan pengurus Kohati ATIM bersama Kohati Ekonomi UMI. “Kegiatan teman-teman Kohati Atim bersama Kohati Ekonomi UMI itu positif, kenapa mesti mendapatkan persekusi dan kekerasan verbal dari BEM ATIM,” kata Eka. “Kami dari pengurus Kohati Cabang Makassar mengecam tindakan tersebut. Tak terbayangkan bagaimana shocknya para peserta dialog yang didominasi perempuan mendapatkan persekusi bahkan kekerasan verbal dari BEM ATIM,” tambahnya.
Sumber: