Hasil Panen Sayur di Longwis Tingkatkan Nilai Ekonomis Warga
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Program Lorong Wisata (Longwis) diakui memberi dampak positif bagi warga lorong. Pasalnya, hasil produksi sayuran yang ditanam di lorong mampu meningkatkan nilai ekonomis, karena sebagian dijual untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya di Longwis Indah II, Kelurahan Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini. Warga yang menanam sayuran di lorong mengatakan, sudah menikmati hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian juga dijual. "Di lorong kan saya tanam seperti tomat lombok terong sawi kangkung, selada. Kalau mau masak tidak perlu beli lagi. Kalau mau tumis-tumis tinggal cabut itu. Terus kalau selada itu saya jual," kata Halwatiah Sawedi, salah satu warga, Minggu, (5/5/2024). Wanita yang akrab disapa Puang Icce itu mengatakan, hasil penjualan sayur dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian selain sayur seperti untuk pembayaran listrik. "Kan pakai voucher (hidroponik).Harus nyala listrik. Jadi itu saya olah itu uangnya," tambahnya. Biasanya, Icce menjual selada seharga 20 ribu per kilo. Terkadang dikemas kecil dengan harga lebih murah. "Biasa juga ikatan kecil 5 ribuan," ujarnya. Warga lain, Hartini mengaku terbantu dengan program menanam di lorong tersebut. Meskipun belum menjual sayuran, ia senang karena tidak perlu beli sayuran lagi. "Kalau masak, sisa ambil yang ada di depan rumah," kata Hartini. Ia juga berharap, ke depannya bisa menambah tanaman di halaman rumahnya agar sebagian bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan yang lain. "Tentu kita harap ini bisa berkembang, supaya ada juga yabg bisa dijual," pungkasnya. (Josh/B)
Sumber: