Upaya Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan di Longwis, Dispar Fokus Peningkatan Kualitas SDM

Upaya Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan di Longwis, Dispar Fokus Peningkatan Kualitas SDM

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap program Lorong Wisata (Longwis) yang merubah kawasan kumuh menjadi indah, Pemerintah Kota Makassar terus berupaya melakukan pengembangan, baik infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar, Safar mengatakan, kontribusi yang dilakukan pengembangan Longwis telah menyalurkan bantuan dan pembangunan fisik berupa penambahan fasilitas pariwisata. Seperti gerbang, gapura, papan informasi atau stol kuliner (stand kuliner). Tergantung kebutuhan Longwis itu sendiri. " Karena setiap lorong punya karakternya tersendiri. Berbeda. Ada yang menonjol kulinernya, ada yang menonjol kebudayaan, kesenian, sanggar, ada juga yang produk ekonomi kreatifnya," katanya Kepada Harian Disway Sulsel dikutip, Selasa, (7/5/2024). Selain infrastruktur, Dispar berupaya menjadikan Longwis sebagai lokawisata baru di Makassar. Maka dari itu peningkatan kualitas SDM di Longwis juga akan dioptimalkan. " Jadi mereka harus punya pemahaman awal tentang apa itu pariwisata, apa itu daya tarik wisata, dan bagaimana menata kelola potensi tersebut," jelasnya. Beberapa Longwis, kata Safar, menerima pendampingan langsung dari Dispar untuk dibantu melakukan promosi. "Yang kami dampingi seumpamanya longwis yang sudah maju dan ingin dibantu untuk promosi dan semacamnya itu didampingi," tuturnya. Untuk saat ini, Safar menyebut, penting untuk menyiapkan masyarakat yang paham tentang pariwisata. Ini bertujuan mendongkrak daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung di Longwis. "Sehingga mereka tahu bahwa apa yang harus kami lakukan di lorong. Jadi ketika masuk (pembangunan) fisik mereka sudah siap menerima. Karena masyarakat itu kan tidak sama pemahaamannya soal pariwisata. Jadi mereka dari awal memang harus dibekali tentang pemahaman pariwisata seperti apa," bebernya. Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata, Muhammad Roem mengatakan, pembinaan masyarakat di lorong juga terkait beberapa subsektor di bidang ekonomi kreatif. "Salah satunya subsektor kuliner. Ini berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki lorong tersebut," katanya. Lebih fokus lagi, Dispar memberikan pelatihan soal manajemen tata kelola daya tarik. "Itu kita berikan pembekalan ke Delor (dewan lorong). Kalau sudah delor ditetapkan kita akan latih bagaimana mereka menyiapkan tata kelola destinasi," pungkasnya. (Josh/B)

Sumber: