Larang Penamatan Sekolah di Luar Kota, Bupati Chaidir Syam: Kalau Mau Study Tour, Manfaatkan Tempat Wisata dal
<strong>diswaysulsel.com, MAROS —</strong> Maraknya kecelakaan yang dialami rombongan study tour anak sekolah, menjadi perhatian serius Bupati Maros, Chaidir Syam. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dia mengimbau kepada seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Maros untuk tidak melakukan study tour di luar kota. Chaidir Syam meminta kepada pihak sekolah untuk mempertimbangkan kegiatan study tour keluar kota untuk menghndari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita harap sekolah-sekolah gelar penamatan di sekolah saja. Kalau mau study tour, manfaatkan tempat wisata dalam daerah sekalian mengenalkan kepada anak-anak tempat wisata lokal," pesan Chaidir Syam. Apalagi, kata Chaidir Syam, tempat wisata yang ada di Kabupaten Maros tidak kalah menarik dengan daerah lain. "Jangan sampai anak-anak tahunya tempat wisata luar kota tapi tidak pernah datang ke tempat wisata yang ada di daerahnya sendiri," ujar Chaidir Syam. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Maros ini mengatakan, ada banyak pilihan tempat wisata di Kabupaten Maros. Mulai dari wisata alam Bantimurung, Rammang-rammang, Leang-leang, hingga tempat wisata dalam kota seperti waterboom di grand mal. Menurut Chaidir Syam, selain lebih aman, mengunjungi tempat wisata lokal juga dijamin lebih murah sehingga tidak terlalu membebani orang tua. "Kita lihat juga cuaca akhir-akhir ini sering berubah. Kadang panas dan sore tiba-tiba hujan deras. Tentu ini berbahaya kalau dilakukan perjalanan jauh karena rentan terjadi banjir ataupun longsor," kata Chaidir Syam. "Jadi paling aman lakukan penamatan di sekolah dan study tournya di Maros juga," tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Andi Patiroi mengaku sudah mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah untuk menggelar penamatan di sekolah saja. Surat edaran ini, kata Andi Patiroi tertuang dalam Nomor 800/32/SE/DISDIKBUD tanggal 6 Mei 2024. Dia mengatakan, surat edaran ini dibuat bahkan sebelum kejadian kecelakaan maut yang terjadi di Jawa Barat dan ditujukan untuk sekolah tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. “Salah satu alasan kita mengeluarkan edaran adalah untuk membantu mengurangi beban orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih lanjut. Karena pasti butuh biaya tidak sedikit kalau mau lanjut sekolah,” ujarnya. Edaran ini juga diperuntukkan mengurangi dan mencegah risiko kecelakaan atau keselamatan baik siswa maupun guru. <strong>(*)</strong>
Sumber: