Strategi Dispar Pasarkan Longwis
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar terus memaksimalkan program Lorong Wisata (Longwis) dalam menarik simpati masyarakat luas. Dispar sendiri punya dua program yang sudah dilaksanakan untuk pengembangan Longwis. Yakni bantuan pembangunan fisik dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kota Makassar, Safar mengatakan, selain dua program itu, pihaknya memiliki strategi yang diterapkan agar Longwis bisa dikenal lebih luas. Misalnya mendorong dinas lain di Pemerintah Kota Makassar untuk melakukan kegiatan di lorong-lorong. "Sehingga beberapa event atau kegiatan itu akan dilaksanakan di lorong. Sehingga lorong itu kemudian dikenal. Itu salah satu strateginya," kata Safar kepada Harian Disway Sulsel dikutip, Minggu, (12/5/2024). Safar melihat, strategi beberapa tahun sebelumnya dengan cara membuatkan video promosi juga dapat dilakukan untuk Lorong Wisata yang baru. "Kalau kita berkaca di tahun 2022-2023, strateginya itu kami buatkan video tentang potensi lorong tersebut. Artinya setelah lorong itu sudah selesai diintervensi oleh dinas-dinas baik, Dispar maupun dinas lainnya, kita buatkan semacam video konten untuk media promosi keluar," ucapnya. Ia bercerita, beberapa kali ada kunjungan tamu dari daerah lain ke Dispar, pihaknya pernah membawanya mengunjungi Longwis. "Saya pikir itu adalah cara yang paling efektif. Jadi selain membantu ekonomi masyarakat lorong, kita juga membantu promosi lorong. Sehingga ketika lorong itu dikunjungi orang banyak, yang tahu kalau lorong ini potensinya demikian," ucapnya. Adapun Lorong Wisata yang sering menerima kunjungan adalah Longwis Taegu. Longwis di Kompleks Perumahan Dosen Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo itu pernah menerima kunjungan beberapa Kepala Daerah pada 2023 lalu. "Sering datang kunjungan. Bahkan ada datang dari Kabupaten luar. Terakhir tahun 2023," kata Hasan, Dewan Lorong Longwis Taegu. Ia berharap, setiap lorong yang ada di Kota Makassar bisa memaksimalkan potensi yang ada di lorongnya masing-masing. "Kalau lorong bagus, pasti sering dikunjungi. Ini juga bisa membuat lorong ta dikenal," imbuhnya. (Josh/B)
Sumber: