Prof Karta Resmi Jabat Rektor UNM Periode 2024-2028, Sekjen Kemendikbudristek Titip Pesan Khusus
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> - Prof Karta Jayadi resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Lantai 1 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Jakarta, Jumat 17 Mei 2024, sekitar pukul 14.00 WIB. Prof Karta dilantik bersama dengan para rektor, pejabat tinggi pratama, administrator dan pejabat lainnya di lingkup Kemendikbudristek. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Suharti. "Akan setia pada UUD 1945, serta akan menjalankan peraturan perundang undangan, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan, akan menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Prof Karta membacakan sumpah bersama pejabat lainnya di depan rohaniwan dan sekjen. "Saya Sekjen Kemendikbudristek atas nama Mendikbudristek secara resmi melantik Prof Karta Msn sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar," tegas Suharti. Ketika namanya disebutkan, tampak Prof KJ akronim Karya Jayadi sedikit menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Dimulai dari mantan Rektor UNM Prof Husain Syam kemudian dilanjutkan dengan Prof Karta dan diakhiri oleh Sekjen Kemdikbudristek, Suharti. Nampak Prof Karta menyalami Prof Husain Syam. Prof Husain Syam juga mengangkat jempolnya kepada sang suksesor sebagai tanda respect. Di penghujung acara, Prof Suharti menitip pesan kepada para pejabat termasuk Rektor untuk meningkatkan kualitas layanan dan mendorong kerja sama antara Perguruan Tinggi (PT) dan stakeholder lain baik internal maupun eksternal Kementerian. "Mohon semuanya untuk memperhatikan inklusifitas dan berkeadilan, kita ingin memastikan warga Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan yang sebaik-baiknya dan layanan kebudayaan riset dan teknologi," tuturnya. Dia juga menandaskan, banyak isu di perguruan tinggi termasuk pengembangan karakter, kekerasan, intoleransi. "Kita ingin kampus kita menjadi tempat yang nyaman," tandasnya. (Fath)
Sumber: