Daeng Manye’ Mulai Konsolidasi Tatap Pilkada Takalar, Kini Sudah Daftar di 11 Partai
<strong>diswaysulsel.com</strong> - Keseriusan Bakal Calon Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye untuk maju di Pilkada Serentak 2024, terus dibuktikan. Teranyar, dia mulai tancap gas membuka ruang komunikasi dan menjajaki hampir semua partai politik pemilik kursi di DPRD Takalar. Firdaus Daeng Manye mengatakan, sebagai bentuk keseriusan membangun Takalar, dirinya sudah mendaftar di 11 partai politik sebagai bakal calon Bupati. Dari 11 Parpol itu, kini sudah dilakukan pengembalian berkas pendaftaran untuk di tujuh partai. Ia meyakini sangat optimis mendapat rekomendasi nantinya sebagai kendaraan politik. "Kemarin saya sudah mendaftar dan mengembalikan tujuh formulir dari 11 partai. Yang sudah, PAN, Hanura, PDIP, Golkar, Demokrat dan NasDem dan satu lagi," jelasnya saat ditemui usai menghadiri, Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Takalar, di Hotel Horizone Makassar, Sabtu (18/5/2024). Presiden Direktur PT Telkom Properti itu mengaku, dirinya sebagai calon Bupati juga terus melakukan silaturahmi dan membuka ruang komunikasi dengan siapapun. Menurut dia, hanya dengan silaturahmi dan komunikasi akan membuka pintu bagi dirinya bersama elit politik untuk memperoleh jalan. Hal ini juga sejalan dengan apa yang sudah dilakukan mendaftar di hampir semua partai. "Saya kira semua ruang komunikasi dan silaturahmi sama elit partai terjalin. Saya daftar di hampir semua partai. Yang pasti semakin intens komunikasi dengan partai, tokoh masyarakat dan tim saya. Kita evaluasi kemajuan hari ini, apa yang harus kita lakukan dengan melihat konstelasi yang terjadi sangat dinamis," tambah dia. Kaitan calon pendamping, dia menyebut, masih terus membangun komunikasi dengan figur - figur potensial. Hingga kini belum ada calon yang disepakati menjadi wakil. Ia masih mengikuti perkembangan. Salah satu menjadi pertimbangan dan tolak ukur. Kaka kandung Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri ini mengakui akan mempertimbangkan figur dari sisi elektabilitas, popularitas dan akseptabilitas. "Calon pendamping, terus kita evaluasi. Kita sudah sampaikan calon pendamping harus punya elektabilitas. Tetapi elektabilitas harus bekerja, elektabilitas selalu kurang. Supaya saling memperkuat," imbuhnya.
Sumber: