Longwis Bukan Hanya Warna-Warni

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Program Lorong Wisata (Longwis) di Kota Makassar sudah dikenal masyarakat luas. Selain tampilan lorong warna - warni yang manarik perhatian, ternyata Longwis juga menumbuhkan perekonomian warga. Salah satu dewan lorong di Kecamatan Rappocini, Sani mengatakan, inti lorong wisata bukan hanya tampilan, namun soal program yang dijalankan di dalamnya. "Lorong wisata itu bukan jual warna. Intinya lorong wisata itu soal programnya," kata Sani kepada Harian Disway Sulsel, Senin, (20/5/2024). Menurut dia, warga lorong punya peran penting untuk menjaga dan mengembangkan Lorong Wisata. Kalau hanya mengandalkan tampilan warna warni di lorong, kata dia longwis akan segera dilupakan. "Bukan masalah warnanya. Kalau warna kan musim hujan selesai. Intinya longwis sebenarnya salah kalau dia jual warna. Buat apa, kalau musim banjir atau hujan datang habis itu cat," tuturnya. Ia menginginkan warga berpikir soal pengembangan ekonomi di lorong. "Bagaimana kita berpikir lorong wisata itu menambah nilai ekonomi warga di lorong," tambanya. Saat ini, beberapa program yang dinilai memberikan nilai ekonomis bagi warga longwis di antaranya program menanam. Tanaman pangan selain menjadi konsumsi harian warga juga bisa dijual. Selain itu, ada berbagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di setiap Lorong Wisata "Warga harus bisa liat itu. Manfaatkan peluang," kata Yani. Dewan Lorong di Kecamatan Manggala, Irwan juga mengatakan program longwis harus dimanfaatkan warga untuk meningkatkan perekonomian di lorong. "Program ini harusnya menumbuhkan perekonomian di lorong. Kalau kita mau ada perputaran ekonomi. Selain ada yang dimakan dijual juga. Itu baru bisa dibilang menumbuhkan pertumbuhan ekonomi," Irwan. Pria yang sudah menjadi Delor sejak 2022 itu mendorong warga lorong bisa memanfaatkan dengan baik bantuan dari Organisasi Perang Daerah (OPD) Pemerintah Kota yang punya program di Longwis. (Josh/D)

Sumber: